Geng Motor Enjoi MBR 86 Punya 2.244 Pengikut, Kini Bosnya Kenakan Rompi Tahanan Karena Sabet Polisi
Bos Geng Motor Enjoi MBR 86, RD kini ditahan polisi karena menyabet jemari anggota polisi padahal RD baru sebulan jadi bos di geng motor asal Jakut.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah dengar Geng Motor Enjoi MBR 86 ?
Geng motor yang bermarkas di Jakarta Utara ini harus kehilangan bosnya, RD (22).
Alasannya karena RD telah menyabet jemari anggota polisi, Aiptu Dwi Handoko.
Kini RD ditetapkan jadi tersangkan dan dijebloskan ke tahanan.
RA diamankan polisi bersama rekannya, LO (21 tahun).
Akibat perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana lima tahun enam bulan.
Sebelumnya, geng motor tersebut melancarkan aksinya pada Minggu (28/2/2021).
Aiptu Dwi Handoko mendapat sabetan senjata tajam pada jemarinya.
Akibatnya Aiptu Dwi Handoko harus dilarikan ke Rumah Sakit.
Siapa Sangka Pengikut Geng Motor Enjoi MBR 86 Ada Ribuan
Geng motor asal Jakarta Utara, Enjoy MBR 86, memiliki 2.244 pengikut di Instagramnya.
Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iverson Manossoh, menyatakan akun Instagram milik mereka telah dihapus.
"Informasi terakhir, geng motor ini punya 2.244 pengikut di Instagram. Tapi akunnya sudah dihapus," kata Iverson, saat dikonfirmasi, Kamis (4/3/2021).
Saat akun Instagram mereka masih aktif, lanjutnya, geng motor tersebut kerap menunjukkan video yang memancing amarah lawannya.
"Jadi, mereka mengajak berantem lawannya lewat Instagram. Mereka ini memang meresahkan masyarakat," kata Iverson.
RD (22) tahun, merupakan bos dari geng motor tersebut.
Pada Minggu (28/2/2021), RD bersama puluhan anggotanya menyerang anak buah Iverson Manossoh, Aiptu Dwi Handoko.
"Anggota saya disabet senjata tajam sampai kelingkingnya hampir putus," beber Iverson.
Meski begitu, kondisi Aiptu Dwi Handoko telah membaik.
"Kondisinya sudah baikan," ujar Iverson.
Baca juga: Sebulan Jadi Bos Geng Motor Enjoi MBR 86, Beli Sajam di Pasar Senen, RD Nekat Sabet Jemari Polisi
Iverson membeberkan, geng motor tersebut sempat bentrok dengan warga Menteng seminggu sebelum insiden pembacokan anggotanya.
"Informasi yang kami peroleh, seminggu sebelum kejadian, ada lagi. Juga dilakukan kelompok yang sama bentrok dengan warga," jelas Iverson.
"Selain di Menteng, mereka biasanya beraksi di wilayah penjaringan, masih kami koordinasikan dengan jajaran," lanjutnya.
RD Baru Sebulan Jabar Bos Geng Motor Enjoi MBR 86
RD (22) tahun, merupakan bos dari geng motor tersebut.
RD menjadi pemimpin geng motor tersebut sekira 30 hari atau sebulan.
"Saya ikut geng ini selama satu bulan lebih," ucap dia.
RD Beli Sajam di Pasar Senen
Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iverson Manossoh, mengatakan RA membeli senjata tajam senilai Rp350 ribu.
"Pelaku membeli senjata tajam di Pasar Senen seharga Rp350 ribu," kata Iverson.
Senjata itulah yang digunakan RD untuk menyabet jemari Aiptu Dwi Handoko.
Sebelum Serang Polisi, RD Tenggak Miras
Sebelum menyerang Aiptu Dwi Handoko, kata Iverson, RD dan anggotanya menenggak minuman keras.
"Mereka selalu menenggak miras (minuman keras) sebelum melancarkan aksinya," beber Iverson.
Dengan lebih dulu mengkonsumsi miras, RD meyakini mereka akan lebih berani dalam beraksi.
"Sebelum melancarkan aksinya, kedua pelaku mengkonsumsi miras biar berani," ucap Iverson.
Polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam, ponsel, dan sepeda motor.
RD Pernah Masuk Pesantren Selama 7 Tahun
Setelah diperiksa, RD pentolan geng motor Enjoi MBR 68 ternyata pernah masuk pesantren.
Dia memiliki riwayat pendidikan di sekolah agama.
"Dia pernah sekolah di pesantren tujuh tahun lalu," kata Iverson.
Kronologi
Komplotan geng motor nekat membacok bagian tubuh anggota polisi dari Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).
Akibatnya, jemari anggota polisi tersebut mengalami luka lantaran terkena sabetan senjata tajam.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Gozali menjelaskan, saat itu anggota polisi tersebut berusaha membubarkan geng motor yang sedang konvoi di kawasan Menteng.
Bukannya bubar, geng motor tersebut menyerang anggota polisi tersebut.
"Geng motor ini sempat berteriak kami dari Jakarta Utara sambil mengangkat sajam," ucap Gozali.
"Berdasarkan hasil penyelidikan, total ada tiga puluh motor. Setelah melukai anggota, mereka kabur," lanjutnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)