Densus 88 Menyamar Jadi Warga Biasa, Pura-pura Nanya Harga Mobil Lalu Tangkap Terduga Teroris
Tak hanya di Jakarta, Densus 88 Antiteror Polri meringkus satu terduga teroris di sebuah rumah kontrakan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Editor: Hasanudin Aco
Mengenakan kaos berwarna putih dan sarung, terduga teroris sempat berontak menolak ditangkap.
Namun karena jumlah aparat yang lebih banyak, terduga teroris tersebut berhasil diborgol dan diamankan.
"Awalnya saya lagi duduk disitu, terus ada ramai-ramai, terus ada orang lansung masuk ke dalam sana. Lalu Bang Husein (terduga) langsung ditangkap polisi. Dia juga lagi santai kan, dia pakai sarung juga. langsung cepet gitu kejadiannya. Dia cuma sendirian doang," katanya.
"Dia (aparat kepolisian) pura-pura nanya mobil, mungkin udah diintai langsung ada orang dari sana terus pada masuk ke dalam tahu-tahu sudah diborgol dan yang dibawa cuman satu sempat berontak," lanjutnya.
Tak berselang lama, aparat kepolisian dari jajaran Polrestro Jakarta Timur turut tiba di lokasi dan melakukan pengecekan.
Hingga berita ini dihimpun, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian dan penyelidikan masih dilakukan.
Sementara suasana di lokasi tampak dipenuhi warga yang penasaran ingin menonton.
Alhasil, kemacetan di Jalan Raya Condet tak terhindarkan.
Penangkapan terduga teroris di Bekasi
Tak hanya di Jakarta, Densus 88 Antiteror Polri meringkus satu terduga teroris di sebuah rumah kontrakan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penangkapan satu orang terduga teroris dilakukan, Senin (29/3/2021) pukul 09.30 WIB.
Baca juga: Ledakan di Lokasi Penggerebekan Terduga Teroris di Bekasi, Ditemukan Bom Rakitan dan Bahan Peledak
"Pagi tadi di lokasi ini, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, telah diamankan satu orang pelaku (terduga teroris)," kata Fadil di lokasi.
Terduga teroris yang diamankan merupakan pemilik bahan baku diduga peledak yang hendak digunakan untuk merakit bom.
"Terduga pelaku pemilik bahan baku diduga peledak, dari Gegana dan Labfor masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," katanya.