Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dukungan dan Simpati kepada Ibu Hamil Korban Penembakan Peluru Nyasar di Ciracas Terus Mengalir

Simpati terhadap Anah (41), ibu hamil warga Ciracas, Jakarta Timur korban penembakan pada Rabu (24/3/2021) terus mengalir.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dukungan dan Simpati kepada Ibu Hamil Korban Penembakan Peluru Nyasar di Ciracas Terus Mengalir
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Korban penembakan, Anah (jilbab merah) pingsan saat pulang ke rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021). 

Zul Zetri (51), saksi mata kejadian mengatakan buruknya pendarahan mengakibatkan Anah nyaris jatuh sehingga harus dibopong kedua kader Jumantik lainnya.

"Pas kejadian itu saya baru mau keluar rumah. Tiba-tiba korban itu teriak depan pagar, teriak 'tolong saya, tolong saya, saya tertembak' begitu," kata Zul, Jumat (26/3/2021).

Polisi kesulitan ungkap kasus

Penyelidikan jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur dalam kasus penembakan Anah (41), ibu hamil warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas belum menemui titik terang.

Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan sejak penyelidikan dimulai pada Rabu (24/3/2021) penembakan terjadi hingga kini pihaknya belum dapat mengungkap kasus.

"Kita akan terus selidiki, apakah ini (penembakan) terkait dengan disengaja atau peluru nyasar kita belum tahu ya," kata Erwin saat dikonfirmasi di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Pihaknya belum bisa memastikan kasus penembakan Anah terencana karena lima warga yang sudah diperiksa sebagai saksi tak melihat pelaku saat penembakan terjadi sekira pukul 10.20 WIB.

Berita Rekomendasi

Sementara menurut hasil penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tidak ada tempat latihan menembak di sekitar lokasi kejadian sehingga tak ditemukan indikasi peluru nyasar.

Upaya menelusuri pelaku lewat uji balistik proyektil dengan pemeriksaan nomor seri pada peluru dan jenis senjata api masih menunggu hasil pemeriksaan Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Labfor membutuhkan waktu satu minggu untuk mendapatkan hasil (pemeriksaan) dari proyektil tersebut. Kami masih menunggu karena tenaga ahli dari Labfor tentu kami tidak bisa berkesimpulan," ujarnya.

Ketua RT 09/RW 09 Achmad Joko Haryanto mengatakan belum terungkapnya kasus penembakan saat Anah bertugas sebagai kader Jumantik itu membuat warganya ketakutan.

Pasalnya pada 26 September 2020 lalu, Demin Sitinjak (69), warga RT 09/RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan juga jadi korban penembakan orang tak dikenal saat duduk di teras rumahnya.

Antara lokasi Anah tertembak dengan rumah Demin berjarak sekitar 500 meter atau masih berada di Jalan Kampung Baru I sehingga warga menduga pelaku penembakan sama.

"Hari Selasa (30/3/2021) anggota dari Polsek Ciracas datang ke rumah bu Anah untuk kembali meminta keterangan kronologis kejadian. Mudah-mudahan pelaku cepat tertangkap, biar warga enggak ketakutan," tutur Joko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas