Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluar dari BUMN dan Memilih Menjadi Peternak Kambing, Itulah Langkah yang Diambil Fuad Faturahman

Tekad Fuad sudah bulat untuk melepaskan pekerjaannya di salah satu perusahaan BUMN dan memilih untuk fokus menjadi peternak kambing etawa.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Keluar dari BUMN dan Memilih Menjadi Peternak Kambing, Itulah Langkah yang Diambil Fuad Faturahman
tribunbogor
Fuad Faturahman fokus jadi peternak kambing 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hidup merupakan suatu pilihan, itu langkah yang diambil seorang pria bernama Fuad Faturahman yang tinggal di Desa Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor, kala memilih suatu profesi.

Pada tahun 2019, tekad Fuad sudah bulat untuk melepaskan pekerjaannya di salah satu perusahaan BUMN dan memilih untuk fokus menjadi peternak kambing etawa.

Ide awal Fuad untuk menjadi peternak kambing etawa rupanya tidak terlepas dari rekan kantornya ketika dia masih menjadi staf di salah satu perusahaan BUMN.

Ketika itu, Fuad kerap diminta perusahannya untuk mencari kambing untuk menjadi kurban saat Hari Raya Idul Adha.

Seiring berjalannya waktu, permintaan mencari kambing semakin tinggi hingga akhirnya Fuad melihat peluang dan mulai merintis menjadi peternak kambing.

"Awalnya saya hanya jadi calo kambing pada tahun 2013, saat saya masih bekerja di salah satu perusahaan BUMN. Saat itu saya mendapatkan orderan dari atasan, saya disuruh cari kambing, lama kelamaan bukan hanya atasan, namun  karyawan lain pun pesan ke saya untuk kurban," ujarnya.

Berita Rekomendasi

"Dari tahun ke tahun permintaan pesanan kambing dari perusahaan saya bekerja itu semakin bertambah. Di sanalah saya mulai berpikir untuk membangun peternakan kambing dan jadi peternak kambing," sambungnya.

Fuad pun tidak memungkiri bahwa peternakan yang dia rintis merupakan hasil dari gaji perusahaan BUMN dan upah ketika dia ditugaskan mencari kambing kurban.

"Jadi peternak saat itu hasil nyalo dan gaji dari tahun 2013 hingga 2019. Saya kumpulkan untuk modal membeli kambing dan membuat kandang yang awalnya saya bangun hanya satu kandang dan diisi 10 ekor kambing," ungkapnya.

Fuad membeberkan, saat ini jumlah kambing yang dipelihara sudah mencapai ratusan kambing mulai dari kambing etawa dan kambing lokal.

"Tentu perjuangan tidak begitu saja langsung lancar pasti ada jatuh bangunnya. Saya terus merintis peternakan ini dengan konsisten dan dengan doa keluarga alhamdulillah saat ini kambing yang saya ternak sudah mencapai 400 terdiri dari 100 kambing etawa dan 300 kambing lokal," paparnya.

Tidak hanya itu, saat ini Fuad memilki enam orang pegawai yang merupakan warga sekitar. 

"Keenam pegawai tersebut tidak hanya mengurus kambing, namun mencari rumput bahkan setiap paginya memeras susu kambing etawa untuk dijual ke para pelanggan dengan harga Rp 40 ribu per kilogramnya," jelasnya.

Dari usaha ternak kambing etawa dan lokal itu, kini Fuad sudah memiliki dua kendaraan yakni kendaraan pribadi dan kendaraan operasional.

"Keuntungan yang diraup dari hasil penjualan kambing dan susu bisa mencapai Rp 30 juta perbulan. Alhamdulillah," ujarnya.

Selain itu, Fuad menegaskan bahwa pandemi Covid-19 dan masuk Ramdan, permintaan susu kambing etawa dari masyarakat meningkat hingga 200 persen.

"Alhamdulillah meningkat untuk penjualan susu etawa hingga 200 persen karena masyarakat mencari susu ini untuk meningkatkan imun dan mencegah dari serangan virus serta susu ini dapat meningkatkan stamina saat puasa," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas