Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Nenek Paruh Baya yang Menderita Lumpuh di Leuwisadeng Bogor Kini Mulai Ceria

Respon cepat diberikan oleh pemerintah menyikapi kabar nenek paruh baya bernama Siti (80) yang terbaring lemah karena menderita kelumpuhan.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Nenek Paruh Baya yang Menderita Lumpuh di Leuwisadeng Bogor Kini Mulai Ceria
tribunbogor.com
Siti, nenek Paruh Baya (paling kanan) yang Menderita Lumpuh di Leuwisadeng Bogor Kini Mulai Ceria 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Respon cepat diberikan oleh pemerintah menyikapi kabar nenek paruh baya bernama Siti (80) yang terbaring lemah karena menderita kelumpuhan.

Siti diketahui merupakan salah satu warga di Kampung Baru RT 4/4, Desa Leuwisadeng, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang sebelumnya berharap perhatian dari pemerintah.

Menyikapi hal tersebut, pihak Kecamatan Leuwisadeng langsung mengusulkan bantuan berupa kursi roda dan ketahanan pangan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor.

“Setelah dilakukan asesmen, nenek Siti memang layak dibantu,” ujar Camat Leuwisadeng, Rudy Mulyana.

Rudy datang bersama TKSK dan Pemerintah Desa setempat untuk memberikan bantuan sembako kepada nenek Siti.

Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa pihaknya telah melayangkan permohonan bantuan berupa kursi roda dan ketahanan pangan ke Dinsos yang diharapkan dapat segera mendapatkan lampu hijau.

Berita Rekomendasi

“Besar harapan kami agar pemohonan tersebut dapat dikabulkan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Rudy juga melihat ketiadaan MCK di kediaman Siti.

Melihat hal itu, pihaknya terpanggil akan membantu dengan membuat fasilitas kamar mandi berikut WC.

“Memang keadannya darurat, nanti kami bantu dalam pembuatan MCK-nya,” paparnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Tulus mengaku siap membantu pihak keluarga dlaam pembuatan MCK untuk Siti. 

Menurut Tulus, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan penggalian untuk pembuatan septictank.

"Kalau untuk aliran airnya itu bisa ngambil dari aliran Gunung Halimun dengan menggunakan selang sepanjang 200 meter," tegasnya.

Selain itu, Siti mengaku tidak kuasa menahan haru. Dia mengaku senang atas kepedulian dan perhatian yang diberikan semua pihak. 

“Semoga Allah bisa membalasnya,” ucapnya.

Sebelum terjadi kelumpuhan, Siti bercerita, pada bulan puasa 2020 lalu, ketika tengah salat Subuh tiba-tiba terjatuh saat akan melakukan gerakan sujud. 

“Disitu awal kejadiannya, sudah setahun ini tidak bisa berbuat apa-apa,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas