Sri Yunanto: Ketahanan Kapolri Diuji dengan Menangani Pandemi Covid-19, Sukses 100 Hari Kerja
Dalam tiga bulan Kapolri mengambil kebijakan dengan mencoba melihat masalah ke depan. Yaitu dengan mempercepat fungsi-fungsi kepolisian
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur eksekutif Institute For Peace and Security Studios (IPSS), Sri Yunanto menilai performa Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo sukses dalam program 100 hari kerja dengan melakukan sejumlah gebrakan dan transformasi.
Tantangan berikutnya yang akan dihadapi Kapolri dan jajarannya adalah penanganan pandemi Covid-19 serta era pasca pandemi (termasuk pemulihan ekonomi nasional).
"Saya melihat Kapolri yang baru ini mampu melakukan transisi 100 hari dengan cepat, terutama adjustment yang bagus, termasuk presisi itu," ungkap Sri Yunanto, Senin kemarin.
Dalam tiga bulan Kapolri mengambil kebijakan dengan mencoba melihat masalah ke depan. Yaitu dengan mempercepat fungsi-fungsi kepolisian, khususnya di bidang pelayanan yang menguasai hajat hidup orang banyak.
"Makanya ada SIM Online, eTilang, SP2HP, e-PPNS, hingga 1000 Polsek yang tidak lagi melakukan penyelidikan. Menurut saya ini gerak cepat dan efektif," jelas Sri Yunanto.
Listyo Sigit Prabowo juga mendapat apresiasi dalam penanganan terorisme sehingga memastikan situasi langsung aman dan terkendali pasca bom di Makassar dan asli Lone Wolf di Mabes Polri.
"Silaturahmi Kapolri juga bagus, luar biasa, dia datangi semua pihak, tokoh agama, tokoh masyarakat. Saya lihat Kapolri ini tidak berhenti kunjungan. Artinya ada upaya kongkrit untuk melakukan perubahan dan bersungguh-sungguh," ujarnya.
Sukses dalam 100 hari kerja membuat Kapolri dan jajarannya akan menghadapi tantangan baru yang lebih berat yakni penanganan Covid-19.
Menurut Sri Yunanto, dalam menangani pandemi yang diuji adalah ketahanan Kepolisian dalam melakukan disiplin serta membantu perekonomian nasional.
"Bagaimana bangsa kita ini keluar dari Covid-19. Kapolri harus menjaga disiplin. Ini kan bagaimana Kapolri menggerakkan seluruh masyarakat dari atas sampai bawah untuk mendisiplinkan orang lalu menangani persoalan sosial dengan humanis dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.