TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono bicara soal pengendara dan penumpang mobil Toyota Vios yang marah-marah pada petugas di pertigaan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Menurut Sigit, petugas sempat menyosialisasikan instruksi Gubernur Banten soal penutupan destinasi wisata kepada mereka.

”Akan tetapi, penumpang mobil tersebut marah dan melawan petugas," ucapnya kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Terpisah, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi menyayangkan aksi penumpang tersebut.

Dia menjelaskan, apa yang dilakukan oleh petugas merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Nomor: 556/901-Dispar/2021 tentang penutupan sementara destinasi wisata dampak libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 di Provinsi Banten yang merupakan bentuk upaya Pemerintah Provinsi Banten dalam mencegah penularan Covid-19

"Seperti yang kita lihat pada video yang beredar tersebut, para penumpang di mobil tersebut tidak menggunakan masker dan jelas itu tidak mematuhi prokes," kata Edy.

"Dia juga tidak mau diputarbalikkan oleh petugas sampai mengeluarkan kata-kata yang kasar, namun petugas di lapangan menanggapinya dengan sabar dan humanis," kata Edy menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial pengendara dan penumpang mobil Toyota Vios warna abu-abu bernomor polisi A 1330 TH bersitegang dengan polisi dan dishub di pertigaan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Di dalam mobil itu seorang pria berada di kursi sopir, mengenakan kemeja warna hitam biru dan celana pendek.

Di sampingnya, duduk seorang wanita berambut panjang cokelat dan mengenakan celana hitam dan baju tanpa lengan.

Wanita itu saat ditanyai oleh personel Dishub Cilegon tampak marah-marah.

Mereka beralasan ke Anyer untuk ziarah kubur.

Kemudian sopir itu sempat menginjak gas dan mobil melaju sampai menabrak barier pembatas jalan.