Perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama Hanya Dihadiri Pengurus dan Panitia
Wihara Ekayana Arama yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat melakukan sembahyang secara virtual.
Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wihara Ekayana Arama yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat melakukan sembahyang secara virtual.
"Tadi kami sudah melakukan ibadah secara virtual dari pukul 10:00 WIB hingga 12:00 WIB di Wihara Ekayana Arama," ujar Darwin Xie Panitia Waisak 2565 kepada Tribunnews, Rabu (26/5/2021).
Ia juga menjelaskan bahwa sebanyak 80 umat yang terdiri dari pengurus dan panitia Wihara telah menjalani perayaan Waisak secara on-site.
"Selebihnya kami siarkan secara langsung melalui media sosial yaitu Facebook, Zoom, Instagram dan Youtube," ungkapnya.
Darwin menjelaskan bahwa antusias para umat tetap tinggi walaupun menjalani ibadah secara virtual dan ditenggah pandemi.
Ia mengungkapkan sebanyak 1.700 umat mengikuti sembayang melalui aplikasi di Facebook, 137 melalui aplikasi Zoom, Instagram sebanyak 300 umat dan melalui Youtube mencapai 6.100 umat.
"Untuk 80 orang yang tadi datang secara on-site kami juga melakukan test rapid, jika dinyatakan positif maka tidak diperbolehkan mengikuti ibadah," ungkapnya.
Baca juga: Jokowi: Selamat Hari Raya Waisak, Selalu Ada Cahaya Terang Sesudah Kegelapan
Ia bersyukur untuk 80 umat yang terdiri dari panitia dan pengurus dinyatakan negatif dan ia juga mengungkapkan bahwa 80 orang dilakukan rapid karena berada dalam satu ruangan dalam jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu panitia, mewajibkan untuk melakukan cek kesehatan.
Darwin menjelaskan bahwa Wihara akan dibuka juga untuk umat yang beribadah secara pribadi hingga pukul 17.00 WIB.
"Untuk umat yang datang secara pribadi tidak kami test rapid, akan tetapi kami tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan mengarakan umat untuk memasuki mesin bilik disinfektan, memakai masker selama berada di Wihara dan menggunakan handsanitaizer," ungkapnya.
Ia berharap agar di Perayaan Waisak 2565 ini dapat tetap dirasakan oleh seluruh umat walaupun dilakukan secara daring dan berkat Waisak tetap menyertai seluruh umat dan tidak mengurasi rasa syukur untuk seluruh umat Buddha.