Pasha Ungu Masuk Bursa Pilkada DKI 2022? Sempat Bela Anies dan Kritik Giring Soal Banjir Jakarta
Nama Pasha Ungu mencuat masuk bursa Pilkada DKI 2022, sebelumnya Pasha pernah bela Gubernur Anies dari kritikan keras Giring soal banjir Jakarta.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain isu soal Pilpres 2024 yang selalu panas diperbincangkan.
Pemilu DKI Jakarta atau Pilkada DKI 2022 juga tak kalah menarik.
Terlebih belakangan muncul nama Pasha Ungu yang digadang-gadang masuk bursa Pilkada DKI.
Maju dari PAN, Pasha Ungu Siap Maju Pilkada DKI
Pasha Ungu menyampaikan dirinya kemungkinan besar akan masuk dalam bursa Pemilu DKI Jakarta 2022 dari Partai Amanat Nasional (PAN).
"Memang belum ditentukan. Cuma saya masuk bursa (pencalonan Gubernur DKI Jakarta 2022)," kata Pasha Ungu ketika ditemui di kawasan Jakarta, belum lama ini.
Vokalis grup band Ungu itu hanya menyampaikan informasi dini terkait namanya masuk dalam bursa PAN dalam Pemilu DKI Jakarta 2022 nanti.
"Bukan saya yang tentuin, nanti akan kelihatan lah siapanya," ucapnya.
Namun, pria bernama asli Sigit Purnomo itu menegaskan dirinya siap jika nanti diminta Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN untuk maju dalam Pemilu DKI Jakarta.
"Pastinya harus siap," tegasnya.
Seperti diketahui, Pilkada DKI Jakarta rencananya akan digelar 2022.
Hingga saat ini Partai Politik belum mengumumkan siapa Bakal Calon (Balon) nya yang akan didaftarkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di tahun 2022 nanti.
Bagi Pasha Ungu, selama ia berpolitik jika memang Partai PAN mencalonkannya dimana pun daerahnya dalam Pemilu atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mana pun, sudah kewajibannya siap mengemban tugas itu.
"Karena saya hanya kader, saya selalu siap jika diminta," ujar Pasha Ungu.
Sang Gitaris Enda Juga Terjun ke Politik
Musisi dan mantan Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu mengaku siap jika diminta menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2022 nanti.
Di mana karir politik dan birokrat Pasha Ungu sebelumnya telah terasah saat menjadi Wakil Wali Kota Palu.
Diketahui, wacana maju dalam Pilkada DKI Jakarta berembus tak lama setelah sang gitaris, Enda disebut terjun ke politik lewat partai yang sama dengan Pasha.
Hal itu diketahui dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH INFOTAINMENT, Kamis (27/5/2021).
"Enda sih banyak nanya memang apa saja sih tidak hanya persoalan (politik) itu," kata Pasha.
"Karena kita sering diskusi, pada prinsipnya kita semua ini punya naluri politik apalagi kita kan juga di politik kita semua sama," sambungnya.
Terkait Enda terjun ke dunia politik, Pasha Ungu menyatakan hal itu wajar.
Pria pemilik nama asli Sigit Purnomo ini menyebut bahwa setiap manusia dan warga negara punya hak politik yang sama.
"Sama-sama punya hak politik, one person one vote. Jadi kita semua punya hak politik, punya naluri politik," jelas Pasha Ungu.
"Tinggal sekarang persoalannya siapa yang mau mengambil peran lebih saja," tambahnya.
Giring Kritik Anies Soal Banjir DKI, Pasha Bela Anies
Giring Ganesha tak tinggal diam ketika kritik tajamnya untuk Anies Baswedan dibalas oleh Pasha.
Giring menekankan pada Pasha bahwa dirinya dan PSI berhak untuk mengkritik Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta.
Perseteruan dua musisi yang kini menjadi politisi ini berawal dari kritik Giring soal penanganan banjir di Jakarta.
Giring berpendapat Anies Baswedan tak mampu untuk menangani banjir di Jakarta.
Dia juga menyebut Anies Baswedan hanya bisa menyalahkan kondisi alam saat banjir di Jakarta.
Menurut Giring Anies juga tak memiliki rencana strategis untuk menangani banjir di Jakarta.
Giring Tegaskan Punya Hak Kritik Anies
Pasha menjawab kritikan Giring, Pasha juga mempertanyakan kapasitas Giring dalam mengkritik Anies Baswedan.
Soal pernyataan Pasha, Giring mengatakan bahwa PSI sangat memiliki hak untuk mengkritik Anies Baswedan.
Pasalnya di DKI Jakarta sendiri PSI memiliki 8 kursi.
"Terimakasih kasih saudaraku dan seniorku Pasha.
Ini tentu bukan kritik sembarangan. Kami punya 8 kursi di DKI yang mengawal kerja Gubernur.
Kami rutin bertemu dan membahas masalah-masalah DKI terkait anggaran kemacetan, sampah dan tentu saja banjir.
Apa yang saya tuliskan itu fakta yang terjadi di DKI.
sebagai partai yang memiliki perwakilan di DKI, tak berlebihan jika saya katakan bahwa PSI berhak untuk menyuarakan suara warga DKI Jakarta dan konstituen kita
salam solidaritas," balas Giring.
Giring juga mendapat dukungan dari Tsamara Amany.
"Siappp bro ketum! Kita mesti evaluasi kinerja Pak Gub," tulis Tsamara.
Postingan Giring
Sebelumnya diberitakan, Giring mengatakan saat banjir di Jakarta beberapa hari lalu, status pintu air di Bogor dan Depok justru normal.
"Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman.
Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal.
Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya," kata Giring melalui akun Instagramnya yang terverifikasi.
Giring berpendapat selama 3 tahun ini Anies Baswedan tak serius menangani permasalahan banjir di Jakarta.
"Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta.
Baca juga: Respon Gubernur Anies saat Menkes Ralat Rapor Nilai E Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta
Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan," tulis Giring.
Pun ketika memasuki musim hujan, kata Giring, Anies juga tak melakukan pengerukan sungai.
"Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir.
Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," kata Giring.
Baca juga: Utamakan Kader Maju di Pilpres 2024, PKS Tak Berminat Usung Anies Baswedan?
Giring menyebut anggaran DKI Jakarta digunakan untuk program lain.
"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu.
Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas.
Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," kata Giring.
Pasha Tanggapi Kritik Giring Terhadap Anies Baswedan
Pasha mempersoalnya pendapat Giring terhadap kapabilitas Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.
"Judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil..
mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos.. " kata Pasha.
Pasha mengatakan Pemprov DKI Jakarta perlu memberika ekstra perhatian untuk mengatasi banjir di Jakarta.
"Bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat,
bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya.." kata Pasha.
Menurut Pasha selama ini pemerintah bekerja sesuai dengan prinsip kebutuhan.
"Pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait.. " kata Pasha.
Baca juga: Satu Lagi Anggota Band Ungu Terjun ke Politik, Setelah Pasha, Kini Enda Dikabarkan Jadi Kader PAN
Pasha menyarankan agar anggota DPRD DKI Jakarta kembali membuka blue print di zaman Belanda.
"Saran bagi saudara2ku yang duduk diDPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda
yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang didalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir.." kata Pasha.
Pasha menekankan kata kapabilitas yang diutarakan Giring untuk Anies Baswedan menjadi bias.
"Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir..
hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja..
semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel.." kata Pasha.
Pasha tak setuju bila kapabilitas Anies dalam menangani banjir disamaratakan dengan kinerjanya yang lain.
"Kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat..
selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang ‘sakit’ & ‘sulit’..
Baca juga: Bukan Jadi Musisi, Pasha Ungu Berniat ke Jakarta Ingin Lanjutkan Kuliah
Baca juga: Diisukan Bakal Maju sebagai Calon Gubernur DKI, Pasha Ungu: Siap Saja Kalau Disuruh
setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak ‘meresahkan’ apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang..
bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..?
apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..?
mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum.. salam millenial! hidup PSI!salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN.." tulis Pasha ke Giring soal kritik penanganan banjir di Jakarta oleh Anies Baswedan. (tribun network/thf/Wartakotalive.com/Tribunnews.com)