Polda Metro, TNI dan Pemprov DKI Sediakan 400 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Warga RW 09 Kayu Putih
Penyediaan ratusan dosis vaksin itu guna meningkatkan jumlah persentase masyarakat di Kelurahan Jakarta Timur yang telah menerima penyuntikan vaksin.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan sebanyak 400 dosis vaksin Covid-19 untuk warga RW 09, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur.
Penyediaan ratusan dosis vaksin itu dilakukan guna meningkatkan jumlah persentase masyarakat di Kelurahan Jakarta Timur yang telah menerima penyuntikan vaksin.
Pernyataan itu disampaikan Fadil saat melakukan kunjungan ke Kelurahan Kayu Putih guna memantau penerapan penanganan Covid-19 berbasis komunitas.
"Hari ini juga di RW 09, kami menggelar gerakan vaksinasi. Ada 400 dosis kami siapkan, untuk seluruh warga di sini, tentunya melalui tahapan-tahapan kelayakan untuk pelaksanaan vaksin," kata Fadil kepada awak media, Senin (7/6/2021).
"Kami berharap Jakarta Timur bisa segera meningkatkan presentase warga yang telah melaksanakan vaksin," sambungnya.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga menyatakan akan memberikan bantuan moril kepada masyarakat di Kayu Putih yang keluarganya terpapar Covid-19.
Baca juga: 22 Warga Kayu Putih Positif Corona: 6 Isolasi Mandiri, 3 Dirawat di RS Haji, 13 di Wisma Atlet
Pasalnya, saat dia berkunjung ke wilayah tersebut, kata Fadil ada sekitar 22 warga di RW 09 terkonfirmasi positif Covid-19.
"Untuk meringankan beban, kami juga memberikan dukungan moril, semangat, bagi mereka keluarganya ang terpapar dan mereka yang kurang mampu di wilayah RW 09," tuturnya.
Fadil juga menyatakan pihaknya bersama dengan TNI dan Pemprov DKI Jakarta akan senantiasa bekerja bersama masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19.
Sebab kata dia, jika hal itu berjalan dengan baik maka penanganan Covid-19 di suatu wilayah akan dapat dilakukan dengan tindakan yang cepat.
"Tanpa keikutsertaan masyarakat, tanpa mobilitas, dari komunitas tentunya penangangan berbasis komunitas ini, micro lockdown ini tidak terlaksana dengan baik," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.