Wagub DKI Setuju dengan Jokowi Berantas Pungli di Tanjung Priok dan Tempat Lain
Riza menanggapi permintaan Jokowi yang memerintahkan pihak kepolisian memberantas pungli kepada para sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utar
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sependapat dengan Presiden Joko Widodo yang tak membenarkan tindakan pungutan liar (pungli) dalam bentuk apapun.
Hal ini disampaikan Riza menanggapi permintaan Jokowi yang memerintahkan pihak kepolisian memberantas pungli kepada para sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saya setuju dengan Pak Jokowi, tidak dibenarkan pungli di manapun, tidak hanya di Tanjung Priok, pelabuhan atau dimanapun," kata Riza kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Riza pun berharap aparat kepolisian memberikan dukungan penuh bagi pemberantasan pungli baik itu di kawasan pelabuhan ataupun bentuk - bentuk di wilayah lainnya.
"Kami minta dukungan semua para petugas dan aparat bisa tetap disiplin berintegritas dan masyarakat agar bisa menjadi contoh teladan juga," ucapnya.
Baca juga: Singgung Satgas Saber Pungli, DPR: Temuan Jokowi di Tanjung Priok Pengingat untuk Penuhi Janji
Politikus Partai Gerindra ini juga mengimbau masyarakat aktif melaporkan temuan praktik pungli di lapangan kepada aparat berwenang.
"Kami minta masyarakat bantu melaporkan dimana saja. Apabila ditemukan pungli segera dilaporkan aparat," pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo begitu mendengar keluhan para sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Kamis, (10/6/2021).
Para sopir tersebut mengeluhkan banyaknya pungutan liar alias Pungli dan premanisme di sekitar pelabuhan.
Awalnya Presiden mendengarkan curhatan para sopir mengenai kendala kerja di saat pandemi seperti sekarang ini. Saat mendengar adanya beberapa sopir yang mengeluhkan maraknya pungli dan premanisme, Presiden lantas memanggil ajudannya, Kolonel Pnb. Abdul Haris.
Presiden meminta ajudannya itu menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui telepon.
Saat telepon tersambung, presiden langsung meminta Kapolri menyelesaikan masalah tersebut.
"Pak Kapolri selamat pagi," sapa Presiden.
"Siap, selamat pagi Bapak Presiden," jawab Kapolri di ujung telepon dikutip dari Sekretariat Presiden.