Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Srihadi Soedarsono Ketuk Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia

Srihadi memulai alur pejalanan sejarah kota Jakarta sejak zaman VOC pada abad ke-17 di sebelah kiri, lalu semakin ke kanan adalah kota Jakarta kini

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cara Srihadi Soedarsono Ketuk Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia
ist
Srihadi Soedarsono bersama lukisan JAYAKARTA: The Glory of The Past, Present, and Future. Di bentang 2x4 meter itu, Srihadi memulai alur pejalanan sejarah kota Jakarta sejak zaman VOC pada abad ke-17 di sebelah kiri, lalu semakin ke kanan adalah kota Jakarta masa kini.Alur perjalanan tersebut dibuat layaknya wayang beber yang melukiskan suatu episode cerita sebagai karya seni lukis. 

Kemudian bergeser ke kanan, zaman bergulir ke periode proklamasi.

Terdapat sebuah tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia yang kemudian berkembang menjadi Monumen Nasional (Monas).

Lalu setelah masa proklamasi bermunculan bangunan-bangunan monumental seperti Gelora Bung Karno, Monumen Selamat Datang, Hotel Indonesia, dan Jembatan Semanggi yang menandai mulai berkembangnya gedung-gedung dan kepadatan di Kota Jakarta.

Hingga akhirnya di kanan atas bidang lukis kita jumpai pelabuhan yang besar, ramai, maju, serta diisi kapal-kapal besar dan kecil. Inilah pelabuhan masa depan yang akan mendukung perkembangan industri Indonesia.

Perjalanan zaman meninggalkan jejak di gaya arsitektur yang berubah, jalan yang bertambah panjang dan saling terhubung, perkembangan teknologi yang memudahkan manusia, serta bergesernya budaya.

Srihadi memvisualkan itu semua. Bangunan-bangunan monumental digambarkan sesuai dengan gaya arsitektur saat awal dibangun, bukan bentuk yang kita lihat hari ini ketika sudah mengalami renovasi dan perluasan.

“Melihat peristiwa-peristiwa itu ibarat kita melihat wayang beber. Bahkan harapan akan kejayaan masa depan Indonesia pun saya gambarkan di situ,” ujar Srihadi.

Berita Rekomendasi

Pemahaman yang mendalam terhadap warna terlihat dari cara Srihadi memilih warna-warna dalam lukisan ini.

Lebih jauh, akademisi seni rupa Farida Srihadi menjelaskan Srihadi bukan hanya mengajak untuk melihat, melainkan juga merasakan warna yang merupakan unsur utama dalam karya.

"Penggunaan warna emas dalam lukisan ini untuk menunjukkan kejayaan dan kemakmuran sebuah era," katanya.

JAYAKARTA: The Glory of The Past, Present, and Future.

Keterangan : 

1. Pelabuhan Sunda Kelapa Abad Ke- 17

2. Benteng VOC

3. Pemukiman warga

4. Istana Merdeka

5. Gereja Kathedral

6. Museum Nasional (Gajah)

7. Museum Fatahillah

8. Tempat proklamasi kemerdekaan RI

9. Monumen Nasional (Monas)

10. Galeri Nasional

11. Balai Kota

12. Gelora Bung Karno

13. Tugu Selamat Datang

14. Monumen Pembebasan Irian Barat

15. Simpang Susun Semanggi

16. Masjid Istiqlal

17. Pelabuhan Tanjung Priuk

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas