Fakta Baru Kasus Mayat Bayi Hasil Hubungan Sedarah Kakak Beradik di Bekasi, Video Dewasa Jadi Pemicu
Kasus penemuan jasad bayi hasil hubungan sedarah kakak beradik di Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat dipicu pelaku sering menonton video dewasa.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Fakta baru diungkap kepolisian terkait kasus penemuan jasad bayi di Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat yang merupakan hasil hubung sedarah.
Terjadinya hubungan sedarah kakak beradik yang menyebabkan kehamilan tersebut dipicu karena dipicu sang kakak sering menonton video dewasa.
Akibat sering menonton film dewasa, sang kakak tidak bisa menahan hasratnya hingga akhirnya melakukan hubungan sedarah.
"Kakaknya waktu itu lagi nonton video dewasa, timbul nafsunya terus mendekati adiknya dan ditarik ke kamar terus melakukan hubungan badan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Hery Purnomo saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021).
Heri mengatakan, sang kakak atau ayah dari bayi tersebut melakukan tindak asusila dengan adiknya atau ibu dari bayi sebanyak dua kali.
Baca juga: Jasad Bayi yang Dibuang di Tanah Kosong Diduga Hasil Hubungan Sedarah Kakak-Adik di Bekasi
"Dua kali mereka melakukan hubungan badan," kata Heri.
Kepolisian sejauh ini baru menetapkan sang kakak sebagai tersangka.
Sedangkan sang adik tetap ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Perempuan kita lakukan penahanan terkait yang bersangkutan membuang bayinya dan kakaknya melakukan persetubuhan kepada adiknya tadi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan warga Kampung Setu, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi digegerkan dengan penemuan jasad bayi di sebuah lahan kosong, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Kakak Adik di Bekasi Diduga Lakukan Hubungan Sedarah, Kasus Berawal dari Penemuan Mayat Bayi
Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di lahan kosong RT004 RW 01, terdapat tali pusar yang masih menempel di tubuhnya.
Nasrudin Ketua RT setempat mengatakan, bayi ketika ditemukan masih dalam kondisi memerah seperti baru dilahirkan.
"Kalau dilihat dari fisiknya sama informasi dari TKP (tempat kejadian perkara) kemungkinan bayinya baru dilharikan empat atau lima jam dari pas ditemukan," kata Narsudin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.