Rusun Pasar Rumput dan Rusun Nagrak Jadi Satelit RSD Wisma Atlet Kemayoran
Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan dan Rusun Nagrak di Jakarta Utara telah ditetapkan sebagai satelit Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi menjelaskan Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan dan Rusun Nagrak di Jakarta Utara telah ditetapkan sebagai satelit Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
"Dua (rusun) ini memang kita jadikan ini kita tetapkan sebagai satelitnya Wisma Atlet. Karena Wisma Atlet kan di bawah koordinasi Satgas Nasional. Jadi nanti dua (rusun) ini jadi satu manajemen dengan Wisma Atlet. Jadi bisa kita optimalkan penanganan pasien Covid-19 ini dengan baik," terang Dody kepada wartawan, Sabtu (26/6/2021).
Sehingga, jika kapasitas Wisma Atlet sudah penuh dan tak lagi sanggup menampung, maka pasien dapat dialihkan penanganannya ke dua rusun tersebut.
Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Jakarta Belum Surut, Hari Bertambah 9.271 Kasus Baru
Dengan demikian, diharapkan penanganan pasien positif Covid-19 dapat ditangani secara baik.
"Kalau penuh di Wisma Atlet, kita bisa ada di Nagrak dan Pasar Rumput. Semoga semua bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pemprov DKI bekerjasama dengan Kementerian PUPR menyiapkan Rusun Pasar Rumput di Setiabudi, Jakarta Selatan sebagai tempat isolasi terkendali pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
Rusun Pasar Rumput diproyeksikan memiliki kapasitas 7.936 tempat tidur.
Ruang isolasi ini disiapkan guna mengantisipasi keterisian tempat tidur di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran dan RS Rujukan Covid-19 yang hampir penuh.
Sebanyak 3 tower Rusun Pasar Rumput memiliki total 1.984 kamar.
Direncanakan setiap kamar akan ditempatkan 4 tempat tidur.
Sehingga total kapasitas tampungnya sebesar 7.936 tempat tidur/pasien. Penyiapan Rusun Pasar Rumput akan dilakukan bertahap dengan diawali Tower 1.
Selain Rusun Pasar Rumput, Pemprov DKI juga menyulap Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara dengan kapasitas 2.500 tempat tidur sebagai tempat isolasi.