Komplotan Begal di Bekasi Rampas Kotak Amal di Warung Kopi untuk Beli Miras
Yusri menyebut penyerangan itu terjadi pada Selasa 13 Juli kemarin sekira pukul 04.30 WIB pagi.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kekurangan uang untuk membeli minuman keras jadi motif utama komplotan begal di Bekasi menyerang warung kopi hingga membunuh seorang korban untuk merebut smartphone.
Yusri menyebut penyerangan itu terjadi pada Selasa 13 Juli kemarin sekira pukul 04.30 WIB pagi.
"Alasan melakukan ini (pembegalan) untuk mencari uang agar melanjutkan lagi dan dari hasil penjualan (smartphone) ini dipakai untuk beli miras," tutur Yusri kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jumat (16/7/2021).
Yusri mengatakan, saat sebelum kejadian penyerangan memang para komplotan begal yang berjumlah 7 orang itu sedang mabuk-mabukkan.
Baca juga: Kronologi Kasus Begal Rampas Kotak Amal dan Layangkan Celurit ke Pelanggan Warung Kopi di Bekasi
Namun saat sedang asyik, minuman yang dikonsumsinya itu habis, dan komplotan begal geng motor ini tak memiliki uang.
Alhasil, mereka melakukan niat jahat tersebut dengan mendatangi warung kopi yang dilihatnya masih buka untuk merampas uang dengan cara kekerasan.
"Dari hasil pemeriksaan awal, seluruhnya dalam kondisi keadaan mabuk miras, sehingga timbul keberanian (melalukan penyerangan)," tukas Yusri.
Diberitakan sebelumnya, Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap penangkapan komplotan begal dengan sepeda motor yang melakukan penyerangan di sebuah warung kopi, Jumat (16/7/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kejadian penyerangan tersebut terjadi pada Selasa 13 Juli kemarin di kawasan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Bekasi.
"Sekitar pukul 04.30 pagi. Pelakunya adalah satu kelompok geng motor yang biasa mereka namakan gengnya geng brutal," tutur Yusri kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/7/2021).
Dalam aksi malam tersebut, geng motor itu kata Yusri terdiri dari 7 orang, namun saat ini pihak kepolisian baru berhasil mengamankan 2 orang pelaku berinisial S dan MS.
Dengan begitu berarti, 5 orang pelaku lainnya masih berstatus buronan alias masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga berhasil membekuk satu pelaku lain berinisial D yang merupakan penadah dari hasil yang didapati oleh pelaku begal.