C Suhadi : PPKM Bentuk Negara Hadir Dalam Melindungi Masyarakatnya dari Pandemi Covid-19
Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi sangat menyesalkan adanya rencana aksi demo di tengah pandemi Covid-19
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi SH MH sangat menyesalkan adanya rencana aksi demo di tengah pandemi Covid-19.
Saat ini Indonesia sedang berduka, sehingga Suhadi mengajak semua elemen memberi solusi, bukan malah bikin demo.
"Saya sangat menyesalkan sikap orang-orang yang akan menggelar demo, saat ini sedang masa PPKM, karena ini ketentuan hukum, maka harus diikuti oleh semua pihak dan kalau keberatan dengan PPKM caranya bukan dalam bentuk demo," ungkap Suhadi.
PPKM ini menurutnya dilakukan karena adanya wabah pandemi Covid-19, adanya peristiwa yang negara tidak bisa menghindar lagi atau dalam bahasa hukum postmajure (negara dalam keadaan bahaya) ataupun keadaan darurat, genting.
Sehingga PPKM menjadi bagian solusi dan masalahnya bukan hanya melanda Indonesia tapi juga dunia, sehingga pemberian nama PPKM itu hanya nama saja yang sama atau mirip lockdown bahasa asingnya dan istilah-istilah lainnya, yang artinya ada kegiatan-kegiatan yang dibatasi, yang skalanya tidak bebas dan harus diikuti oleh masyarakat.
Dan keadaan ini sebagai bentuk negara hadir dalam melindungi masyarakatnya dari pandemi Covid-19 yang membahayakan ini.
"Menggelar demo saat ini adalah sangat konyol dan saya sangat menyesalkan terhadap orang-orang yang berada di balik aksi demo ini, ini bukan mendidik masyarakat, namun tindakan biadab," tutur Suhadi.
Saat ini imbuhnya, negara dalam keadaan darurat akibat banyaknya masyarakat yang terpapar dan bahkan sampai mengakibatkan kematian akibat virus corona dan atas alasan itu Presiden sebagai kepala Negara melakukan upaya dalam rangka melindungi masyarakat dan itu diatur Undang-Undang Dasar 1945 supaya masyarakat bisa terselamatkan.
"Kita tahu agenda besarnya bukan hanya demo PPKM tapi ujung-ujungnya minta Jokowi mundur. Ini perbuatan yang tidak bermoral di situasi saat ini, harusnya mereka punya
gagasan-gagasan yang edukatif berupa perbaikan untuk dibicarakan dengan pemerintah," jelasnya.
Akibat adanya kerumunan demo itu justru membuat apa yang dilakukan pemerintah dalam rangka menurunkan meluasnya wabah virus akan sia-sia dan justru akan muncul lagi cluster-cluster baru.
"Kita ini takut mau keluar rumah, lha ini kok malah ngajak demo," ujar Suhadi.
Karena demo dimasa seperti ini bukan jalan keluar, akan tetapi sebagai bentuk pembangkangan dan ketololan dari orang orang yang tidak punya hati, ingat pademi ini bukan kemauan pemerintah termasuk membuat aturan-aturannya dalam mengatasi pademi.
"Dan pesan saya apabila demo tetap berlanjut, tindak tegas mereka, apalagi kalau sampai teriak teriak turunkan Presiden tangkap dan proses hukum, karena mereka bukan pejuang akan tetapi pelaku makar yang tidak boleh seenaknya saja memanfaatkan situasi demi syahwat politik,” tuturnya.