Cerita Warga Bogor Butuh 4 Hari Mendapatkan Oksigen Medis untuk Mertua yang Positif Covid-19
Rudy bercerita bahwa sejak empat hari terakhir mertuanya yang berusia sekitar 68 tahun terpapar Covid-19.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hingga saat ini oksigen medis masih terbilang langka di Kota Bogor.
Setidaknya itu yang dialami Rudy.
Dia harus harus putar otak untuk mendapatkan oksigen bagi keluarganya yang sedang sakit Covid-19.
Minimnya ketersediaan oksigen di Kota Bogor membuat Rudy dan warga lainnya harus menunggu hingga antre lama di tempat pengisian oksigen.
Tak hanya itu, ditengah tingginya permintaan, harga isi ulang oksigen pun mengalami kenaikan dua kali lipat.
Rudy bercerita bahwa sejak empat hari terakhir mertuanya yang berusia sekitar 68 tahun terpapar Covid-19.
Baca juga: Kronologi Pasien Covid-19 di Sumut Dikeroyok Warga Karena Ditolak Isoman di Rumah
Ketika itu kondisinya terus menurun dan mengalami sesak nafas sehingga membutuhkan oksigen untuk bantuan pernapasan.
Rudy sempat sempat kebingungan lantaran harus mencari tabung oksigen.
Harga tabung oksigen pun melambung tinggi.
"Iya saya nyari ke teman dan keluarga saudara alhamdulillah ada yang punya terus saya ambil," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (23/7/2021).
Setelah mendapatkan tabung oksigen, Rudy kembali bingung kemana ia harus isi ulang.
Beruntung ditengah kesulitan warga yang terpapar Covid-19 masih banyak orang baik .
Rudy mendapat informasi bahwa ada pengisian oksigen gratis lewat Gerakan Anak Negeri di Graha Pena di Jalan KH Abdullah Bin Nuh.
"Iya terus saya kesini (Graha Pena) dan alhamdulillah gratis, tanpa diminta biaya, saya sudah dua kali kesini sejak orangtua saya membutuhkan oksigen," ujar Rudy dengan wajah semringah.