Imbas PPKM, Pekerja di Terminal Pulogebang Tak Punya Penghasilan, Berutang untuk Makan Anak Istri
Ferdinan Hutagaol, PO Sahabat mengatakan penurunan penumpang terus terjadi dan makin terasa semenjak penerapan PPKM.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4 benar-benar membuat warga merasakan dampaknya.
Banyak warga DKI terpaksa kehilangan pekerjaan.
Adapula warga yang memiliki pekerjaan tetapi tidak mendapatkan penghasilan sepeserpun dalam sehari.
Hal ini dialami seorang pekerja di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta.
Nihilnya penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang membuat para pekerja di perusahaan otobus (PO) itu kerap pulang tak bawa uang.
Berbagai aturan diterapkan dalam PPKM termasuk syarat perjalanan bagi penumpang di terminal yakni vaksin minimal dosis pertama, swab antigen maupun PCR test membuat tidak ada penumpang bus di terminal.
Ferdinan Hutagaol, PO Sahabat mengatakan penurunan penumpang terus terjadi dan makin terasa semenjak penerapan PPKM.
Penumpang yang datang kerap tak melengkapi persyaratan perjalanan dan akhirnya tak bisa berangkat melalui Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur.
Hal ini membuat ia bersama rekan lainnya lagi-lagi gagal mendapatkan penumpang.
Sementara, pundi rupiah yang didapatkannya berdasarkan komisi.
Di mana komisi yang dapat akan dihitung dari total penumpang yang ia dapatkan.
"Sudah sepi. Memang paling terasa pas PPKM ini. Penumpang enggak ada," katanya di lokasi, Kamis (5/8/2021).
Berdasarkan data, terhitung sejak 22 Juli 2021 sampai 4 Agustus 2021, penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang tak ada sama sekali.