Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Malioboro dan Bandung Selatan, Kini Giliran Warga Puncak Bogor yang Kibarkan Bendera Putih

Bendera putih di sepanjang jalan Malioboro viral di media sosial, terkini pemandangan serupa juga terjadi di Puncak Bogor, Sandiaga Uno beri komentar.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Setelah Malioboro dan Bandung Selatan, Kini Giliran Warga Puncak Bogor yang Kibarkan Bendera Putih
Kolase TribunnewsBogor
Bendera Putih Dikibarkan pelaku usaha Termasuk di Puncak, Sandiaga Uno bereaksi 

Hal tersebut dilakukan, merupakan ekspresi karena tak bisa terus menghadapi kondisi, seperti PPKM darurat ini.

Baca juga: Rem Blong, Angkot Tercebur ke Kali Ujung Menteng Cakung 

Ada pun yang mengibarkan bendera putih itu seperti Ciwidey Valley, Pondok Gembyang, Bamboobery, Saung Gawir.

Menurut bagian administrasi Ciwidey Valley, Bangkit Satria, mengibarkan bendera putih merupakan keputusan bersama dari PHRI.

"Memang tidak semuanya yang mengibarkan bendera putih karena di sini, tak semua juga masuk PHRI," kata Bangkit Satria saat ditemui, Minggu (1/8/2021).

Bangkit mengaku, pihaknya memasang bendera putih mulai 29 Juli 2020. Bendera putih di Ciwidey Valey dipasang tepat dekat bilbord Ciwidey Valey dan di atas gapura masuk.

"(Pemasangan bendera putih), Bentuk ekspresi, karena kita gak mampu dengan kondisi seperti ini," kata Bangkit.

Selama hampir 2 bulan ini, ucapnya, itu sudah tak ada pemasukan. "Pemasukan sudah nol. Akhirnya kan dari karyawan ada pengurangan jam kerja, terus ada pembatasan operasional dari fasilitas hiburan kami," ucapnya.

Salah satu food court memasang bendera putih di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (29/7/2021). Pemasangan bendera putih tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak mempedulikan nasib para pelaku usaha kafe dan restoran yang babak belur di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dampak yang dirasakan pengusaha kafe dan restoran akibat pemberlakuan PPKM itu, selain pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap kurang lebih hampir 60 persen dari total karyawan, juga tempat usahanya yang sudah tutup permanen sebanyak 40 persen lebih. Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) selaku penggagas pengibaran bendera putih mengklaim dalam dua hari ke depan sebanyak 600 restoran dan 500 hotel bergabung akan serentak mengibarkan bendera putih di Kota Bandung dan daerah lain di Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Salah satu food court memasang bendera putih di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (29/7/2021). Pemasangan bendera putih tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak mempedulikan nasib para pelaku usaha kafe dan restoran yang babak belur di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dampak yang dirasakan pengusaha kafe dan restoran akibat pemberlakuan PPKM itu, selain pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap kurang lebih hampir 60 persen dari total karyawan, juga tempat usahanya yang sudah tutup permanen sebanyak 40 persen lebih. Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) selaku penggagas pengibaran bendera putih mengklaim dalam dua hari ke depan sebanyak 600 restoran dan 500 hotel bergabung akan serentak mengibarkan bendera putih di Kota Bandung dan daerah lain di Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Berita Rekomendasi

Bangkit mengatakan, di sini kan ada kolam renang, tapi sekarang ditutup sementara, baik untuk reguler maupun tamu hotel. Lanjut dia, okupansi hotel pun hampir nol.

"Kalau restoran, kami enggak bisa mengundang orang dari luar, rata rata di sini, restoran dari tamu hotel sendiri," kata.

Bangkit mengaku, kemarin-kemarin saat masih bisa operasional bisa menutup pengeluaran dan keuntungan masih belum ada.

"Begitu sekarang (saat PPKM) kami enggak ada (pemasukan), gak ada dana cadangan, kami (untuk menutupnya) enggak tau dari mana," ujarnya.

Saat ini, kata Bangkit, yang adanya utang. Bayar supplier belum bisa.

"Karyawan yang sekarang itu gajinya masih ditangguhkan, belum dibayar. Ya benar- benar tidak ada cadangan aja," katanya.

Bangkit mengaku, kerugiannya bulan ini cukup besar karena pengeluaran tetap ada, tapi pemasukan tidak ada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas