Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Pemasukan Selama 2 Bulan TMII Ditutup, Pedagang Mainan Berharap PPKM Tidak Diperpanjang Lagi

Saidup mengeluhkan penerapan kebijakan PPKM Level 4. Kebijakan tersebut membuat kondisi perekonomiannya terganggu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Ada Pemasukan Selama 2 Bulan TMII Ditutup, Pedagang Mainan Berharap PPKM Tidak Diperpanjang Lagi
Tribunnews.com/Lusius Genik
Saidup (50) dan suaminya menjajakan mainan anak kepada para pengunjung kawasan wisata TMII, Jakarta, Minggu (22/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saidup (50) dan suaminya, Maulana sudah berdagang mainan anak-anak di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sejak 10 tahun lalu.

Beragam mainan anak yang ditawarkan Saidup kepada para pengunjung TMII di antaranya; layang-layang, pesawat mainan yang diterbangkan manual, serta gelembung sabun.

Semua mainan anak ini hanya dijajakan oleh Saidup di TMII, sebagai bekal mencari nafkah untuk hidupnya bersama sang suami.

"Kurang lebih 10 tahun dagang. Kalau penghasilan hanya mengandalkan berdagang di TMII. Kalau TMII tutup kita tidak dapat uang untuk memenuhi kebutuhan pokok," ucap Saidup kepada Tribunnews.com saat ditemui di TMII, Jakarta, Minggu (22/8/2021).

Kehidupan Saidup dan suami berubah drastis sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Pengunjung di kawasan wisata TMII, Minggu (22/8/2021).
Pengunjung di kawasan wisata TMII, Minggu (22/8/2021). (Tribunnews.com/Lusius Genik)

Perkembangan kasus Covid-19 nasional yang menyebabkan berbagai kawasan wisata harus ditutup, membuat Saidup kesulitan mencari pundi-pundi uang untuk bertahan hidup.

Berita Rekomendasi

Apalagi Saidup hanya berdagang di TMII, tanpa ada pemasukan lain.

"Sejak ada Covid-19 ini ya jadinya serba kesulitan. Saya kan hanya dagang di sini, jadi hanya mengharapkan TMII buka," kata Saidup.

Selain itu Saidup turut mengeluhkan penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Baginya, kebijakan tersebut membuat kondisi perekonomiannya terganggu.

Berdagang mainan, bila tidak dilakukan di kawasan wisata, tidak akan laris.

"Kalau lagi PPKM Level 4 gini kita bingung, tidak ada kegiatan apa-apa, di rumah saja," ujar Saidup.

Saidup (50) dan suaminya menjajakan mainan anak kepada para pengunjung kawasan wisata TMII, Jakarta, Minggu (22/8/2021).
Saidup (50) dan suaminya menjajakan mainan anak kepada para pengunjung kawasan wisata TMII, Jakarta, Minggu (22/8/2021). (Tribunnews.com/Lusius Genik)

"Sama sekali tidak ngapa-ngapain, kalau dagangan gini (mainan) kita di rumah kan kurang jalan usahanya (laris)," tegas dia.

Kondisi serba sulit secara finansial membuat Saidup dan suami berharap agar PPKM Level 4 tidak diperpanjang.

Kata Saidup sudah "cukup, jangan PPKM diperpanjang lagi."

"Makanya kalau sudah PPKM kita bingung, mudah-mudahan jangan ditambah lagi PPKM ini."

"Cukuplah PPKM ini hanya sampai tanggal 23 besok. Jangan diperpanjang lagi, biar kita bisa mencari nafkah," ujar Saidup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas