Putranya Meninggal Dunia dalam Insiden Kebakaran di Lapas Tangerang, Nursin Hanya Bisa Pasrah
Rezkhil Khairi masuk dalam daftar korban meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021).
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Rezkhil Khairi masuk dalam daftar korban meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021).
Diketahui 41 warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi Rabu dini hari tersebut.
Nursin, orangtua Rezkhil Khairi mengaku dirinya tidak menyangka bila putranya tersebut mengalami nasib tragis.
Sebelum menjadi korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rezkhil Khairi sempat menjalin komunikasi dengan orangtuanya.
"Semalam masih teleponan 21.00 WIB, ngobrol biasa saja, setelah itu minta tolong dibelikan pulsa," ujar Nursin orang tua dari korban tewas Rezkhil Khairi, Rabu (8/9/2021).
Nursin mengaku sempat teleponan bahkan melakukan video call dengan anaknya, Rezkhil Khairi (22) yang terjerat kasus narkoba.
Baca juga: Lapas Kelas 1 Tangerang Berusia 42 Tahun, Dihuni 2.072 Napi hingga Over Kapasitas 400 Persen
Tidak ada firasat, bahkan korban malah becanda dengan Nursin beberapa jam sebelum kejadian.
"Memang saya lihat di kamar itu ramai banget banyak orang malah ketawa-ketiwi. Kelihatan di selnya itu ramai ya," cerita Nursin.
Tidak bisa berbuat apa-apa, Nursin mengaku pasrah atas kepergian putra sulungnya itu.
"Pasrah saja sekarang, memang takdir mau diapakan lagi. Sudah terjadi," singkatnya.
Dia menjelaskan, baru mengetahui kejadian kebakaran di Lapas yang telah dua tahun dihuni putranya itu dari pemberitaan.
Baca juga: Kepanikan Ningsih Saat Tahu Kakaknya Masuk Daftar Korban Luka dalam Kebakaran di Lapas Tangerang
Nursin mengaku sama sekali tidak dikabari dari pihak Lapas atas kepergian putranya itu untuk selamanya
"Awalnya lihat berita, ada kabar jam 09.00 WIB. Saya awalnya disuruh ke RS Polri, tapi saya mau ke crisis center dulu di sini (Lapas Kelas 1 Tangerang)," ungkap Nursin.