Lomba "Jakarta Millenial Report" Pilih Taman Ismail Marzuki Jadi Objek Video
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dipilih karena saat ini hampir selesai direnovasi dan akan menjadi satu di antara pusat kesenian megah
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) dipilih menjadi objek lomba "Jakarta Millenial Report" (JMR).
JMR merupakan kolaborasi antara perkumpulan jurnalis video nasional dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo menerangkan, 80 peserta yang tergabung dalam 16 tim telah lolos seleksi administrasi.
"Yang dilakukan setelah masa pendaftaran ditutup pada tanggal 6 September lalu. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia," katanya, Rabu (15/9/2021).
Ia menerangkan, seluruh karya video sedang diseleksi oleh juri independen untuk mendapatkan 5 tim finalis.
Kelima tim ini selanjutnya menggarap video tentang salah satu obyek paling menarik di Jakarta, Pusat Kesenian, TIM.
Seleksi pada tahap tersebut berlangsung dua hari, 16-17 September.
"Setelah itu, kita dapatkan 5 tim finalis yang akan berlomba menceritakan tentang Jakarta, khususnya Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki,” ucap Nadia.
Para finalis diundang ke Jakarta untuk melakukan observasi tentang TIM dan mengikuti pertemuan teknis yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Video (AJV) pada tanggal 25 September 2021.
“Setelah observasi dan pertemuan teknik, peserta mendapat kesempatan melakukan syuting video di Taman Ismail Marzuki yang hampir selesai renovasi oleh Jakpro,” tutur Nadia.
Selama masa syuting, editing, dan nantinya semua peserta mengunggah karya video mereka di media sosial masing-masing, Nadia menjamin kebebasan berekspresi tanpa batas.
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dipilih karena saat ini hampir selesai direnovasi dan akan menjadi satu di antara pusat kesenian megah dan unik di Asia Tenggara.
“TIM memang disiapkan menjadi creative hubnya Indonesia,” tutur Nadia.
Ketua Penyelenggara Lomba, Said Rizky Batavian, dari AJV mengatakan, TIM dipilih sebagai obyek lomba karena wajah barunya telah ditunggu-tunggu warga Jakarta, terutama kalangan seniman dan kaum muda kreatif.
Karya finalis JMR mulai diunggah di media sosial masing-masing peserta sejak tanggal 28 September hingga 2 Oktober. Hasil akhirnya diunggah pada tanggal 3 Oktober di media sosial peserta dan seluruh akun Aliansi Jurnalis Video (AJV).
Dewan juri yang dipimpin penggiat media sosial dan akademisi komunikasi terkemuka, DR. Rully Nasrullah, akan menilai karya-karya yang diunggah pada tanggal 3-7 Oktober dan mengumumkan karya terbaik pada tanggal 8 Oktober di Jakarta secara offline dan online.
Karya terbaik mendapatkan hadiah uang tunai dari Jakpro dan berbagai bingkisan lain dari AJV Jurnalis Merdeka.