Warga Penjaringan Trauma Aksi Tawuran, Lampu Rumah Menyala Jadi Sasaran Lempar Batu
Muamarroh, seorang warga mengaku trauma karena beberapa kali menjadi sasaran aksi pelaku tawuran padahal dia tidak punya kesalahan dan masalah apapun.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tawuran yang kerap terjadi di Jalan Kembung, RW 04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, membuat warga trauma sekaligus resah.
Muamarroh, seorang warga mengaku trauma karena beberapa kali menjadi sasaran aksi pelaku tawuran.
Padahal, dirinya tidak mempunyai kesalahan atau masalah apapun terhadap para pemuda yang tawuran di permukiman Jalan Kembung.
Baca juga: Warga Penjaringan Gerah Kerap Diganggu Geng Motor, Sudah Lapor ke Polsek Tapi Tak Digubris
Muamarroh menceritakan, beberapa waktu lalu, rumahnya pernah ditimpuki batu oleh para bandit jalanan tersebut.
Awalnya, Muamarroh yang selalu menutup pintu rumahnya rapat-rapat saat tawuran terjadi mencoba mengintip dari jendela rumah.
Ia membuka gorden dan mengintip keluar rumah.
Tak lupa ia menyalakan lampu ruang tamunya.
Ternyata, lampu yang menyala menarik perhatian para pelaku tawuran.
Tanpa disangka-sangka, rumah Muamarroh pun dilempari batu.
"Saya kan di depan, saya jagain anak-anak, jagain barang kayak mobil gitu," kata Muamarroh di lokasi, Rabu (15/9/2021) petang.
"Saya ngintip dari jendela, kalo nyalain lampu dia itu balik nimpuk," sambung Muamarroh.
![kaca jendela rumah warga di Jalan Kembung, RT 07 RW 04, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, pecah akibat serangan geng motor.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/geng-motor-di-penjaringan.jpg)
Ia sampai harus mengganti pintu kios di rumahnya dengan rolling door karena yang lama pecah terkena lemparan batu dalam peristiwa beberapa waktu lalu.
"Saya pernah rusak, mobil bemper depan, terus kaca depan rumah. Makanya sekarang antisipasi pakai rolling door," ucap Muamarroh.
Terakhir, pada Rabu (15/9/2021) dini hari tadi, dua kelompok pemuda bentrok hingga menimbulkan korban luka serta merusak rumah warga.
Dalam rekaman CCTV, terlihat ketika beberapa pemuda memasuki pemukiman tersebut sambil menenteng senjata tajam.
Mereka berjalan memasuki permukiman Jalan Kembung perlahan melewati rumah-rumah warga.
Saat tawuran pecah, kedua kelompok ini saling serang dengan menggunakan petasan.
Petasan saling ditembakan hingga memercik hebat seperti terlihat dalam rekaman CCTV.
Satu pemuda bahkan sempat melempar ember plastik ke atap rumah warga.
Baca juga: Petugas Gulkarmat Jaktim Evakuasi Ular Sanca Batik yang Sembunyi di Kloset Rumah Warga
Tak hanya itu, mereka berlari dalam posisi menyerang sambil dengan sengaja menjatuhkan sepeda motor yang terparkir depan rumah warga.
Ketua RT 07 RW 04 Kelurahan Penjaringan Yova Darenoh mengatakan, peristiwa itu terjadi dini hari tadi.
"Jam 4 subuh sudah selesai, jam 1 dia kumpul, jira-kira jam 2 nyerang beberapa kali, sampe tiga kali," kata Yova saat ditemui di lokasi, Rabu sore.
Aksi saling serang antar kedua kelompok membuat warga ketakutan dan hanya bisa mengunci pintu rumah mereka rapat-rapat.
Meski kedua kelompok yang bentrok bukan mereka yang bermukim di Jalan Kembung, warga setempat tetap kena imbasnya.
Bahkan, satu rumah warga mengalami kerusakan.
Terpantau pada satu kediaman warga kaca depan rumahnya pecah dan batu sisa-sisa tawuran masih berada di sana.
Ada pula ceceran darah dari satu pemuda yang terlibat dalam tawuran dini hari tadi.
Baca juga: Satpam Dipukul, Kawanan Pencuri Bawa Kabur 30 Gulungan Kabel Proyek Gedung Labkesda Tangsel
Yova menuturkan, permukiman Jalan Kembung memang kerap kali dijadikan arena tawuran.
Para bandit jalanan tersebut sengaja tawuran di Jalan Kembung karena lokasinya yang cukup tertutup dan tak terpantau aparat kepolisian.
"Karena di sini mereka terlalu nyaman (untuk tawuran). Di sini kan nggak kelihatan, di sini kan perkampungan, nggak dilihat orang dari luar," ucap Yova.
"Kalo di pinggir kali (Pakin) kan dia kelihatan, ada pos polisi juga," sambungnya
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jalan Kembung Penjaringan Jadi Arena Tawuran, Warga Trauma Nyalain Lampu, Pasti Dilempar Batu,