Terjadi di Seluruh Dunia, Gubernur Anies Sebut Perubahan Iklim Buat Pola Hujan Sulit Diprediksi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan curah hujan kini mulai sulit diprediksi menyusul terjadinya climate change atau perubahan iklim.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan curah hujan kini mulai sulit diprediksi menyusul terjadinya climate change atau perubahan iklim akibat global warming yang dialami seluruh dunia.
"Jadi dengan global warming yang sekarang terjadi climate change yang dialami seluruh dunia, memang hujan tidak lagi memiliki pola yang diprediksi seperti dahulu," kata Anies kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
Akibatnya kata Anies, berpengaruh pada terjadinya hujan dalam waktu tak terlalu lama, tapi punya volume air yang ekstrem.
Selain itu climate change ini juga berdampak pada sulitnya memprediksi lokasi - lokasi yang akan terjadi hujan.
"Ini yang menyebabkan climate change yang menyebabkan tidak bisa lagi kita menentukan titik - titik mana yang akan terjadi, karena hujannya bisa terjadi secara ekstrem di berbagai lokasi," ujar dia.
Berkenaan dengan itu Anies mengajak seluruh masyarakat ibu kota untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.
Di sisi lain Pemprov DKI juga melakukan antisipasi dengan menyiapkan alat ukur curah hujan di 267 kelurahan di ibu kota.
Baca juga: Anies: Kami Siap Antisipasi Semua Kemungkinan di Musim Hujan
Jumlah alat ini kata Anies, bertambah signifikan dari sebelumnya di mana kelurahan DKI yang memilikinya di bawah dari 10 tempat.
Tujuana penyiapan alat ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa tinggi volume air di wilayah yang turun hujan, menyusul pola hujan yang sulit diprediksi.
"Sehingga kita tahu persis pada saat ini kondisi hujan seperti apa. Ini dalam mengantisipasi karena polanya tidak lagi sama," kata Anies.