Muncul Pro dan Kontra Rencana Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta, Ini Kata Wagub DKI
Pemerintah Turki telah lebih dulu menganugerahkan nama Presiden pertama RI Soekarno sebagai nama jalan di depan kantor KBRI di Ankara, Turki.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan rencana penamaan jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, adalah bagian dari kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Turki.
Menurut Riza pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk jadi bentuk rasa saling menghormati antar negara.
Pasalnya pemerintah Turki telah lebih dulu menganugerahkan nama Presiden pertama RI Soekarno sebagai nama jalan di depan kantor KBRI di Ankara, Turki.
"Jadi itu kerjasama antara Indonesia dan pemerintah Turki ya kita juga saling membantu, saling menghormati. Nama presiden kita Pak Soekarno sudah ada di depan KBRI kita, Alhamdulillah sekarang giliran kita yang memberikan kesempatan nama tokoh daripada pemerintah atau negara Turki di Indonesia, di Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).
Baca juga: 4 Tahun Anies Pimpin Jakarta, Jumlah Penduduk Miskin Capai 500 Ribu, Dampak Pandemi Covid-19
Riza menyadari munculnya prokontra terkait penamaan Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta.
Kendati begitu ia meminta segenap pihak melihat bahwa rencana ini adalah bagian kerjasama antar kedua negara.
Pemerintah kata Riza tetap akan mempertimbangkan masukan masyarakat, dan mencari solusi agar hubungan baik pemerintah Indonesia dan Turki tetap terjaga.
"Memang ada beberapa pendapat dari kelompok masyarakat yang kita juga harus hormati, dan kita perhatikan pertimbangan," ucapnya.
"Namun demikian ini merupakan bagian kerja sama antar negara yang juga kita harus hormati kita hargai satu sama lain, Insya Allah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita dengan pemerintah Turki menjadi lebih baik," terang dia.