Intan Fauzi Minta IFG Bantu UMKM Bangkit Melalui Akses Permodalan dan Kemudahan Program BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi meminta Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan ikut berperan dalam mem
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi meminta Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan ikut berperan dalam membantu UMKM.
Permintaan itu disampaikan Intan saat sosialisasi peran IFG dan anak perusahaan dalam menyediakan produk asuransi dan penjaminan di masyarakat.
Intan mengharapkan semua perseroan yang hadir dan mulai dari Askrindo, Jasindo, Jamkrindo, juga Jasa Raharja bersinergi. Ia mencontohkan Jamkrindo yang bergerak di penjaminan, serta Askrindo diperlukan bagi UMKM dalam hal akses permodalan.
“Jamkrindo sebagai lembaga penjaminan sangat diperlukan kehadirannya, sehingga para UMKM yang mengajukan kredit ke perbankan, lembaga keuangan dapat terbantu karena tidak khawatir tingginya Non Performing Loan, potensi kredit bermasalah dsb, yang biasanya dijadikan alasan para pemberi modal bagi UMKM” ujar Intan di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (26/10/2021).
Intan mengatakan permasalahan UMKM salah satunya memang terkait akses permodalan khususnya ke Perbankan.
Baca juga: 6 Strategi Bisnis yang Harus Dikuasai Pemilik UMKM agar Usahanya Lancar
Sehingga kalau ada sinergi dari IFG tentu bisa mengatasi persoalan tersebut. Intan tidak mau UMKM malah terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal karena susah mendapatkan modal.
“Selain adanya Program Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah, juga diharapkan berbagai kredit lainnya untuk UMKM dengan Suku Bunga Kredit Dasar jauh lebih rendah,” ujar Intan Legislator Dapil Jabar VI Kota Depok dan Bekasi ini.
“Yang kedua, proses ajuan kredit bagi UMKM untuk mendapat permodalan harus dipermudah, misalnya agunan, kemudian panduan untuk membuat neraca, dll. Jangan sampai tergiur proses cepat, tanpa agunan dan mudah yang kemudian UMKM tertipu pinjol-pinjol ilegal,” tambahnya.
Intan mengungkapkan UMKM biasanya kesulitan karena feasible (layak usaha) namun dianggap tidak bankable (layak perbankan). secara usaha sudah layak mendapatkan permodalan atau kredit dari Perbankan. Namun, kendalanya adalah UMKM tidak bankable.
Sebab, kata Intan, UMKM masih ada yang kesulitan proses administrasi misalnya belum dapat menyusun neraca keuangan, dll”, menurut Intan Fauzi.
“Kemudian bicara restrukturisasi, dengan adanya kebijakan OJK samppai Maret 2023, harus berlaku bagi UMKM yang paling terdampak saat pandemi. Jangan sampai tercatat blacklist bagi para UMKM dalam keberlanjutan usahanya”, ungkap Intan yang juga menjadi Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN).
Dalam acara sosialisasi peran IFG dan anak perusahaan dalam menyediakan produk asuransi dan penjaminan di masyarakat ini dihadiri oleh para Kepala Cabang Sos IFG - Jamkrindo: Pimpinan Cabang Jakarta meliputi wilayah Jabodebek Muhammad Robith Azmin, Kepala Kantor Jasa Raharja Kota Bekasi Immanuel Marpaung, Pimpinan Cabang Askrindo Kota Bekasi, Wahyu dan SBO Jasindo Kota Bekasi.
Perwakilan perusahaan yang tergabung dalam holding company IFG tersebut menyampaikan materinya bergantian kepada sekitar 200 warga Kota Bekasi yang pada umumnya pelaku UMKM Kota Bekasi, Selasa 26/10.
IFG diterapkan sebagai holding perasurasian dan penjaminan BUMN mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Sehingga BPUI sekarang menjadi IFG.
Anggota IFG adalah PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, dan PT Bahana Kapital Investa.