Sumur Resapan Anies Dikritik, Sekda DKI Membela: Sebenarnya Efektif Sekali
Proyek tanpa akal di Jakarta. Sumur respaan dibuat di atas trotoar. Padahal proyek trotoar dulu sudah menghabiskan banyak anggaran. Sekarang dihancuri
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali memberi pembelaan terhadap kritik yang menyasar pembuatan sumur resapan di jalur pedestrian atau trotoar.
Ia menyatakan sumur resapan yang dibangun di atas trotoar sebenarnya sangat efektif untuk mengatasi genangan pada ruas jalan.
"Sebenarnya efektif, efektif di beberapa tempat sudah jalan, efektif sekali," kata Marullah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021).
Pasalnya sumur resapan tersebut dibuat dengan membuat lubang - lubang cukup dalam pada bagian tengah trotoar. Sementara lubang untuk jalur air masuk dibuat pada pinggiran trotoar sisi sebelah ruas jalan.
Sehingga ketika genangan terjadi, air di ruas jalan bisa langsung mengalir masuk ke dalam sumur resapan lewat lubang kecil tersebut.
Baca juga: Wagub DKI Jelaskan Soal kenapa Sumur Resapan di Atas Trotoar
"Kita juga lihat ada beberapa yang masih dalam taraf pembangunan yang belum selesai, kita selesaikan," kata dia.
Sebelumnya mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik pembuatan sumur resapan yang dilakukan Pemprov DKI.
Menurutnya sumur resapan tak akan mampu menyelesaikan masalah banjir di ibu kota. Sebab tanah di Jakarta kata dia, sudah tak lagi maksimal menyerap air.
Ferdinand juga menyoroti pembuatan sumur resapan dengan cara membongkar trotoar yang sudah rapi.
Padahal lanjut dia, trotoar - trotoar tersebut dibuat dengan biaya tinggi. Namun saat sudah rapi, justru Pemprov DKI membongkarnya lagi demi membuat sumur resapan.
"Proyek tanpa akal di Jakarta. Sumur respaan dibuat di atas trotoar. Padahal proyek trotoar dulu sudah menghabiskan banyak anggaran. Sekarang dihancurin lagi untuk bikin sumur resapan yang posisinya lebih tinggi dari permukaan jalan," kata Ferdinand dalam cuitannya di sosial media Twitter, 7 November 2021.