Bulan November Periode Ular Bertelur & Menetas, Warga Diminta Waspada Ular Berkeliaran di Permukiman
pihaknya mengimbau agar warga waspada terhadap ular yang berkeliaran di permukiman. karena bulan ini periode ular bertelur dan menetas.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain banjir ada hal lain yang harus diwaspadai saat datangnya musim hujan.
Kepala Pleton Damkar Kelompok B Sektor 8 Ciracas, Enjat Sudrajat mengatakan, pihaknya mengimbau agar warga waspada terhadap ular yang berkeliaran di permukiman.
Enjat menjelaskan bulan November merupakan periode berbagai jenis ular bertelur dan menetas.
"Memang bulan-bulan November saatnya ular-ular menetas dan hidupnya (telur menetas) pada musim hujan seperti ini, lembab," kata Enjat di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021).
Contohnya kasus empat anak ular sanca dan satu anak Kobra yang ditemukan di loker tempat penyimpanan alat olahraga permukiman warga RT 11/RW 07, Kelurahan Susukan.
Kelima ular ditemukan warga pada Kamis (11/11/2021) sekira pukul 21.10 WIB, panjang empat ular sanca berkisar 60 sentimeter, sementara Ular Kobra berkisar 80 sentimeter.
Anakan ular tersebut diduga tidak menetas dalam loker, melainkan di lokasi lain tapi masuk lewat celah loker saat mereka mencari lokasi yang suhu udaranya lembab.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Ditemukan dalam Kloset Kamar Mandi
"Ular itu lebih senang ketika di sekeliling rumah banyak barang bekas yang tidak tertata. Apalagi di samping rumah ada tumpukan puing-puing, seperti," ujarnya.
Dalam beberapa kasus, jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur pun mendapat laporan evakuasi ular yang ditemukan di pekarangan rumah warga hingga bagian loteng, dapur.
Perihal anggapan menabur garam untuk menghalau ular masuk, Enjat menuturkan cara tersebut mitos yang tidak terbukti mencegah ular masuk ke permukiman atau rumah.
"Enggak, enggak ada pengaruhnya. Lebih bagus menutup celah di rumah agar tidak ular masuk. Kalau (menabur) garam itu enggak ada pengaruhnya," tuturnya.
Peristiwa Serupa
Betapa kagetnya satu keluarga di Jalan Kesenian, Buaran, Serpong,Tangerang Selatan (Tangsel), mendengar suara sesuatu terjatuh saat sedang terlelap.
Ketika terbangun dan memeriksa, ternyata suara tersebut berasal dari seekor ular.
Kendati saat itu pukul 03.40 WIB, Selasa (9/11/2021), si penghuni rumah langsung menelepon Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Tangsel untuk membantu menangkapnya.
Baca juga: Penampakan Ular Sanca Telan Kambing Indukan di Dumai Jadi Sorotan, Berikut Penjelasan Warga
Komandan Regu Rescue Alpha Dinas Damkar dan Penyelamatan Tangsel, Darus Salam, mengatakan, empat petugas langsung ikut bersama dirinya ke Jalan Kesenian sesaat setelah menerima laporan.
"Kita datang, penanganan jam 03.50 WIB. Posisi ular di bawah lemari," kata Darus kepada TribunJakarta.com.
Drus menjelaskan bahwa ular yang menggegerkan satu keluarga itu berjenis Sanca Reticalatus, dengan panjang mencapai tiga meter.
"Adanya seekor ular sanca yang terjatuh dari dinding fiber pembatas rumah, sehingga pemilik rumah yang sedang terlelap kaget. Setelah dilihatnya, seekor ular sanca yang berukuran kurang lebih tiga meter."
"Nampak bergerak dan bersembunyi di bawah lemari. Kemudian pemilik rumah langsung menelpon ke pemadam kebakaran Kota Tangsel," papar Darus menjelaskan kronologi.
Hanya dalam tempo 15 menit, menggunakan sarung tangan, senter dan stik, para petugas damkar itu mampu menangkap ular yang dilaporkan.
Sanca tersebut akhirnya dibawa ke Markas Damkar Tangsel, dan penghuni rumah dapat kembvali tidur nyenyak.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Waspada Periode Tetas Anakan Ular, Warga Diminta Tak Biarkan Barang Bekas di Rumah