Gubernur DKI Anies Baswedan Ungkap 3 Strategi Khusus Antisipasi Korban Meninggal Akibat Banjir
Tapi ada hal yang menjadi fokus perhatian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat banjir menghantui.
Editor: Wahyu Aji
![Gubernur DKI Anies Baswedan Ungkap 3 Strategi Khusus Antisipasi Korban Meninggal Akibat Banjir](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anies-sang-pemadam.jpg)
"Tenda juga disesuaikan dengan kondisi pandemi, sehingga menghindari penularan," kata Anies.
Anies menargetkan banjir bisa surut kurang dari 6 jam setelah hujan berhenti atau sesudah aliran sungai tidak meluap lagi.
Baca juga: Wagub DKI Jelaskan Soal kenapa Sumur Resapan di Atas Trotoar
Pasalnya, banjir yang terjadi selama berhari-hari disebabkan limpasan air yang terjadi terus menerus.
"Pompa-pompa disiapkan untuk kawasan yang tergenang untuk bisa ditarik, dikeringkan dengan target operasi 6 jam," tuturnya.
Bila 3 strategi ini berjalan dengan baik, Anies optimis, warga Jakarta bisa melewati cobaan bencana banjir yang kerap melanda saat musim hujan.
"Jadi itu targetnya, kami bekerja dengan ukuran, satu keselamatan dan kedua kecepatan untuk bisa mengeringkan sebuah wilayah," tuturnya.
Gelar Apel Kesiapsiagaan
Memasuki musim hujan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan ibu kota Siaga Banjir.
Sejumlah persiapan dan langkah antisipasi pun dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna meminimalisir bencana banjir.
"Siaga bukan soal upacara siaga, bukan soal menyiapkan alat. Siaga adalah soal antisipasi untuk menyelamatkan," ucapnya saat Apel Kesiapsiagaan Banjir, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Nasib Gelaran Formula E yang Jadi Program Super Prioritas Gubernur Anies Ada di Tangan KPK
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini memaparkan, ada 3 penyebab banjir yang harus diantisipasi, yaitu rob di pesisir utara, curah hujan tinggi di tengah kota, dan banjir kiriman dari hulu.
Ia pun meminta seluruh jajarannya melakukan evaluasi terhadap bencana yang sebelumnya terjadi.
"Hari ini kita sedang menunjukkan kesiagaan, kita menyatakan siaga, kita menyatakan siap, kita menyatakan antisipasi," ujarnya.
"Siaga itu bukan menunggu, siapa itu mereview atas apa yang kemarin pernah dikerjakan. Apa yang berhasil, apa yang kurang berhasil," tambahnya menjelaskan.