Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Saber Pungli Sidak ke Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta dan Terminal Pulo Gebang, Ini Hasilnya

Sekretaris Satgas Saber Pungli membeberkan laporan dugaan pungli yang paling banyak diterima pihaknya, termasuk hasil sidak di MPP dan Terminal.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Satgas Saber Pungli Sidak ke Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta dan Terminal Pulo Gebang, Ini Hasilnya
wartakotalive.com/Riyandanu
Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Inspektur Jenderal Agung Makbul mengecek Terminal Pulo Gebang pada Senin (22/11/2021) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Saber Pungli melakukan sidak ke dua lokasi.

Pertama di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (22/11/2021).

Kedua di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Irjen Pol Agung Makbul memimpin sidak tersebut.

Dia juga membeberkan laporan dugaan pungli yang paling banyak diterima pihaknya.

Paling Banyak Laporan Pungli Soal IMB dan Pertanahan

Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Irjen Pol Agung Makbul membeberkan laporan dugaan pungli yang paling banyak diterima pihaknya.

Berita Rekomendasi

Beberapa di antaranya yaitu terkait mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Pertanahan.

"Banyak sekali ada perizinan IMB, pertanahan, ada masalah sertifikasi, ada yang masalah pendidikan dan sebagainya. Banyak sekali," kata Agung seusai melakukan sidak di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (22/11/2021).

Ilustrasi
Ilustrasi (Istimewa)

Pelaku Pungli Diancam Pasal Berlapis

Agung menuturkan, Satgas Saber Pungli sangat terbuka atas setiap laporan masyarakat.

"Kami sudah terbuka, transparan. Apabila ada oknum yang masih melakukan pungli laporkan segera. Setop pungli. Laporkan segera," ujar dia.

Ia menegaskan, pelaku pungli dapat diancam dengan pasal berlapis.

"Bisa gratifikasi, Pasal 423 KUHP, Pasal 368 KUHP, banyak. Bisa menjadi pasal berlapis," terang Agung.

Hasil Sidak Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta

Ia mengatakan, sidak di Mal Pelayanan Publik DKI bertujuan untuk memonitor pelayanan-pelayanan publik yang rawan terjadi pungli.

"Apabila ini tidak diberikan atau tidak dicek secara langsung ya tentunya akan menjadi simbol belaka. Jadi harus cek and ricek pelayanannya, walaupun sekarang sistemnya online tapi kan harus benar-benar beroperasi," kata Agung.

Dalam sidak kali ini, Agung dan jajarannya berkeliling melihat pelayanan-pelayanan yang ada.

Di antaranya pelayanan pembayaran pajak, perpanjang STNK dan SIM, dan Keimigrasian.

Agung juga sempat berbincang dengan sejumlah pengunjung di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta.

"Gimana pelayanannya? Ada diminta lain-lain nggak?" tanya Agung ke pengunjung yang hendak membayar pajak.

"Nggak ada pak. Prosesnya juga cepat," jawab pengunjung tersebut.

Baca juga: Iptu JM Ditabrak dan Dilindas Mobil Bandar Narkoba, Kapolda Metro Turun Tangan Cek ke RS

Baca juga: Anggota Polres Jakpus Tuai Sorotan, Dilindas Bandar Narkoba dan Jadi Korban Pemerasan Rp 250 Juta

Agung pun mengakui pelayanan publik di Jakarta saat ini semakin baik dan cepat.

"Semuanya mengatakan pelayanannya sekarang sudah lebih baik dibanding dengan yang lain dan pelayanannya cepat. Namun demikian saya tidak hanya puas seperti itu, kita juga ngecek yang lain," ujar dia.

Hasil Sidak ke Terminal Pulo Gebang

Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Inspektur Jenderal Agung Makbul mengecek Terminal Pulo Gebang pada Senin (22/11/2021), sore.

Hal tersebut dilakukan untuk mewanti-wanti jika aksi Pungutan Liar (Pungli) masih dilakukan.

"Kami memastikan ada pencegahan-pencegahan supaya jangan terjadi pungutan liar, khususnya ke masyarakat. Masyarakat ini kasian, perlu perlindungan dan kemudahan dalam mengakses layanan publik," kata Makbul saat ditemui di Terminal Pulo Gebang.

Pada kesempatan tersebut, Makbul mengakui bahwa kegiatan pungli masih terjadi di tempat layanan publik.

Terutama pusat-pusat transportasi seperti terminal, pelabuhan, dan bandar udara.

Adapun praktik pungli yang dimaksud adalah menarik biaya layanan kepada penumpang melebihi aturan yang berlaku.

"Hampir semua rawan di titik-titik seperti bandara, terminal, dan pelabuhan. Paling banyak di bandara karena penggunanya rata-rata warga dari kelas menengah atas," sambung Makbul.

Baca juga: Kesaksian Korban Begal di Flyover Buaran, Dibacok hingga Alami Pendarahan Hebat 

Baca juga: Begal Sadis di Bogor Tertangkap, Tiap Beraksi Selalu Bacok Korbannya, Terakhir Sopir Taksi Tewas

Lebih lanjut, kata Makbul, dua bulan lalu pihaknya pernah menerima aduan adanya pungli di bandar udara.

"Dua bulan lalu, ada kasus pungli antigen di bandara, kita langsung gerak untuk OTT bersama Polda Metro Jaya," jelasnya.

Aduan Pungli di Terminal Pulo Gebang Masih Minum

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Terminal Pulo Gebang, Bernad Pasaribu mengklaim, aduan perihal aksi pungli di Terminal Pulo Gebang masih minim.

"Selama ini belum ada laporan," kata Bernad.

Saat ini, masalah yang kerap kali ditemui oleh Bernad yakni sejumlah agen Perusahan Otobus (PO) yang saling rebut penumpang.

"Agen PO cari penumpang, jadi pada rebut-rebutan, seperti itu saja," sambung Bernad.

Baca juga: Land Cruiser Hangus Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono, Pengemudi Berhasil Selamatkan Diri 

Guna mengikis praktik pungli di tempat layanan transportasi, pihak Saber Pungli meminta partisipasi penumpang agar lebih aktif melakukan kontrol dan melaporkan setiap dugaan pungli yang ditemukan.

Kemudian, tiap-tiap penyedia layanan transportasi bisa mempercepat adopsi layanan digitalisasi.

"Kita harapkan semua instansi, kelembagaan, dan kementerian yang punya layanan ke masyarakat pakai digital untuk mengurangi atau mengeliminir pungutan liar," harap Makbul.

satgas saber pungli sidah 2 lokasi
Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), Inspektur Jenderal Agung Makbul mengecek Terminal Pulo Gebang pada Senin (22/11/2021) sore.

Upaya menekan praktik pungli juga dilakukan oleh jajaran kepolisian.

Brigadir Jenderal Herukoco, Auditor Kepolisian Utama Tingkat II Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, mengatakan kepolisian siap membantu masyarakat untuk menindak pelaku serta meningkatkan pencegahan praktik pungli.

"Seperti kasus antigen di bandara, kita lebih pada pencegahannya dengan kasih dukungan pelayanan antigen. Kami juga sosialisasi lewat banner-banner yang ada, tindakan memantau situasi oleh pokja intelijen, dan juga imbauan oleh anggota agar masyarakat tidak bayar lebih dan sebagainya," pungkas Herukoco. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunTangerang.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas