Update Bentrokan Ormas di Pasar Lembang Tangerang: Polisi Amankan 10 Orang, 2 Jadi Tersangka
Update bentrok ormas di Pasar Lembang, Ciledug, Polres Metro Tangerang Kota mengamankan hampir 10 orang dan menetapkan 2 tersangka.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Update bentrok ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang, Jumat (19/11/2021) malam.
Terkini Polres Metro Tangerang Kota mengamankan hampir 10 orang dan menetapkan 2 tersangka.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, bentrok antara dua ormas tersebut telah sering kali terjadi.
Kepolisian juga telah beberapa kali melakukan mediasi kepada para pimpinan dua belah pihak ormas itu, guna mengantisipasi hal serupa terulang.
Kendati demikian, bentrokan masih kembali terulang, bahkan hingga menimbulkan korban.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Bentrok Ormas di Tangerang, Kapolres: Semuanya dari PP
Baca juga: Wagub DKI Minta Ormas Jangan Ribut Terus, Hindari Konflik dan Tawuran
Informasi terbaru menyebutkan, lima orang menjadi korban luka, satu di antaranya masyarakat umum yang berprofesi sebagai juru parkir.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, penyebab seringnya dua ormas tersebut saling bentrok adalah perebutan lahan parkir di kawasan Pasar Lembang, Ciledug, Kota Tangerang.
"Dua ormas itu selama ini memang sering terjadi bentrok, pemicunya karena memperebutkan lahan parkir di Pasar Lembang," ujar Kombes Deonijiu De Fatima, Selasa (23/11/2021).
Menurutnya, dua ormas tersebut sebenarnya telah menentukan kesepakatan lahan parkir dengan secara bergantian setiap harinya.
Kendati demikian, tidak seluruh anggota dua ormas itu mengetahui kesepakatan yang terjadi.
Sehingga, ketika terdapat kelompok ormas lainnya melintas, anggota bawahan kelompok tersebut selalu terpacu dan terlibat bentrokan.
Baca juga: Land Cruiser Hangus Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono, Pengemudi Berhasil Selamatkan Diri
"Mereka ini sebenarnya sudah punya kesepakatan tertentu untuk lahan parkirnya. Misalnya, hari ini dari PP yang berjaga, besok yang menjaga dari kelompok FBR, begitu seterusnya secara bergantian setiap hari," ungkap Deonijiu.
"Akan tetapi, mungkin anggota bawahan kelompok itu tidak paham, jadi ketika kelompok yang sedang tidak bertugas melintas kawasan situ, sering adu mulut, nah itulah yang jadi pemicu awal sering terjadi bentrok," jelasnya.
Lebih lanjut Deonijiu menerangkan, dua ormas tersebut merupakan cabang di Kota Tangerang.