Pelajar SMP di Pamulang dan Depok Peringati Hari Guru dengan Tawuran, Golok hingga Pedang Disita
Saat momentum Hari Guru Nasional, pelajar SMP di Pamulang terlibat tawuran, sementara itu di Depok, polisi amankan 4 pelajar yang bawa sajam.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momentum Hari Guru Nasional diwarnai dengan aksi tawuran pelajar.
Sejumlah pelajar di Pamulang memilih memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November dengan aksi tawuran.
Sementara di Depok, 4 pelajar berhasil diamankan polisi saat hendak tawuran.
Beragam senjata tajam berhasil disita dari tangan para pelajar itu.
Berikut kronologi tawuran pelajar di saat peringatan Hari Guru Nasional (HGN), 25 Novermber 2021.
2 Kelompok Pelajar SMP Tawuran di Depan Pamulang Square saat Hari Guru Nasional
Saat momentum Hari Guru Nasional, 2 kelompok pelajar SMP di Kota Tangerang Selatan terlibat tawuran, Kamis (25/11/2021).
Menurut Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Darsono Iskandar, tawuran pelajar itu terjadi di depan Pamulang Square, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Iskandar menuturkan, insiden tawuran antar 2 kelompok pelajar itu berlangsung saat hujan intensitas rendah di Kota Tangsel.
Puluhan pelajar yang terlibat tawuran itu berasal dari dua sekolah di Kota Tangsel.
"Iya itu puluhan pelajar, SMPN 9 Kota Tangsel yang di Serua dan SMP PGRI Ciputat," katanya.
Menurutnya, petugas telah mengamankan seorang pelajar yang membawa senjata tajam jenis celurit dalam tawuran pelajar tersebut.
Pelajar SMP Bawa Celurit Dibekuk Polisi saat Terlibat Tawuran di Depan Pamulang Square
Seorang pelajar yang terlibat dalam tawuran di depan Pamulang Square, Kota Tangerang Selatan, dibekuk petugas, Kamis (25/11/2021).
Pelajar itu dibekuk karena kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit.
Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Darsono Iskandar mengatakan, aksi tawuran tersebut melibatkan dua kelompok pelajar berasal dari SMPN 9 Kota Tangsel dan SMP PGRI Ciputat.
Baca juga: Lurah, Satpol PP hingga Polisi Bereaksi Terkait Video Sejoli Nekat Ciuman di Taman Jatiasih Bekasi
Dalam tawuran pelajar itu, kedua kelompok saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit.
"Ya ada beberapa yang bawa senjata tajam, mereka dibubarin warga yang melintas dan warga sekitar," ujarnya.
Menurut Iskandar, seorang pelajar dibekuk.
"Ada, satu orang yang kita amankan, anak PGRI 1 Ciputat karena bawa senjata tajam cocor bebek mirip celurit gitu," kata Iskandar.
Peringati Hari Guru dengan Tawuran, 4 Pelajar SMP Bawa Golok dan Pedang Diamankan Polisi
Empat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hendak tawuran, digelandang Tim Jaguar ke kantor Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (25/11/2021).
Dari tangan ke empat pelajar, petugas mengamankan barang bukti senjata tajam jenis pedang dan golok.
Anggota Tim Jaguar Polrestro Depok, Briptu Lungit mengatakan, keempatnya merupakan pelajar kelas 2 dan 3 SMP swasta di Kota Depok.
Para pelajar ini, kata Lungit telah janjian untuk bertemu dengan kelompok pelajar lainnya untuk tawuran di depan Gang Kendondong, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok.
"Pada saat diamankan keempat pelajar terdiri dari kelas 2 dan 3 SMP ini sedang nongkrong di lokasi kejadian. Selain itu dalam tas salah satu pelajar yang sempat kabur, didapatkan sebilah pedang dan golok, diduga telah disiapkan untuk tawuran," papar Lungit saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/11/2021).
Rencana aksi tawuran para pelajar ini katanya berhasil diungkap setelah seorang di antara pelajar mengunggah statusnya di sosial media dan menginformasikan rencana tawuran.
Dalam statusnya itu, mereka merencanakan tawuran dalam rangka peringatan Hari Guru.
"Dalam media sosial tersebut para pelajar SMP dari dua kelompok berbeda janjian untuk tawuran di sekitar lokasi kejadian di Gang Kedondong. Namun keburu kita cegah dan langsung diamankan," paparnya.
"Senjata tajam yang diamankan dari dalam tas dan ada yang juga dibuang berhasil ditemukan petugas saat menyisir di lokasi kejadian," tuturnya.
"Sedangkan para pelajar yang diamankan nanti akan diberikan pembinaan dengan pemanggilan pihak sekolah dan orang tua," katanya. (tribun network/thf/wartakotalive.com/TribunTangerang.com)