Cukup Mengetahui, Sahroni Sebut Presiden Jokowi Tak Perlu Dilibatkan Soal Gelaran Formula E
Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni menyebut Presiden Joko Widodo tak perlu terlibat dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik di ibu kota.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni menyebut Presiden Joko Widodo tak perlu terlibat dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik di ibu kota.
Sebagai presiden, Jokowi cukup mengetahui dan menerima laporan terkait penyelenggaraannya.
"Presiden mengetahui saja, tidak bertanggung jawab dalam hal ini. Kan presiden sebagai pimpinan negara beliau harus tahu karena ini eventnya event negara," kata Sahroni dalam diskusi daring Tribun Network bertajuk 'Mengungkap Rencana Gelaran Formula E', Kamis, 2 Desember 2021.
Presiden, lanjut Sahroni juga tak mempertanggung jawabkan segala hal yang terjadi dalam pelaksanaan Formula E. Meski ini event negara, namun Jokowi hanya bertindak sebagai pihak yang menerima laporan semata.
"Tapi beliau tidak mempertanggung jawabkan apa yang menjadi penyelenggaraan ini, hanya sebagai menerima laporan," terangnya.
Sektor UMKM dan pariwisata akan berdampak
Ahmad Sahroni mengatakan dampak ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat pada gelaran ajang balap mobil listrik ini bermacam - macam.
Namun dampak yang paling dimengerti dan bisa dirasakan ialah terkait tourism atau pariwisata.
Masyarakat atau pelaku usaha kecil menengah (UKM) bisa membuat cendera mata yang terkait Formula E.
Selain itu tempat pariwisata seperti perhotelan, atau penyewaan AirBnB yang ada di sekitar lokasi sirkuit Formula E juga akan merasakan efek gelaran ini terhadap perekonomiannya.
"Jadi dampaknya adalah, pertama hotel, kedua terkait sewa menyewa AirBnB disekitaran tempat pelaksanaan Formula E, dan para pembuat UKM kecil merchandise tentang Formula E," kata Sahroni dalam diskusi daring Tribun Network bertajuk 'Mengungkap Rencana Gelaran Formula E', Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Sahroni Tak Ambil Pusing Ada Isu Politik di Balik Penunjukannya Sebagai Ketua Pelaksana Formula E
"Itu dampak yang gampang dimengerti para pihak, tourism terutama," terang dia.
Politikus Partai Nasdem ini menyebut, potensi pertumbuhan perekonomian lewat ajang balap Formula E tahun depan, bisa cukup besar berkontribusi membantu program pemulihan ekonomi nasional.
"Nah ini kan jadi wujud bahwa pemerintah dengan program pemulihan ekonomi ini dampak sangat besar pada pelaksanaan Formula E tahun depan," pungkasnya.
Ogah pusing soal isu politik
Situasi politik kembali hangat setelah penunjukan Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua penyelenggara Formula E oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Keputusan Anies ini dinilai sangat bermuatan politik.
Menanggapi hal tersebut Sahroni tidak mau ambil pusing.
"Kalau alasannya hanya politik, masih banyak politisi lain yang lebih berpengaruh dari saya. Saya pun jelas menolak posisi ini kalau alasannya untuk politik semata," kata Sahroni dalam keterangannya, Kamis (2/12/2021).
Di kesempatan sebelumnya memang Anies Baswedan memaparkan mengapa dirinya menunjuk Sahroni.
Selain merupakan Sekjen IMI, Sahroni juga dinilai paham mengenai seluk beluk event balap internasional dan juga merupakan presiden mobil listrik Indonesia.
Baca juga: PSI Sarankan Surya Paloh Minta Ahmad Sahroni Mundur Sebagai Ketua Pelaksana Formula E
Selain itu juga Sahroni adalah putra asli daerah dan legislator dari DKI Jakarta.
"Saya tidak mau terjebak dengan dinamika politik yang ada. Kalaupun ada keterlibatan orang-orang politik, saya akan pastikan mereka punya kapabilitas yang mumpuni dan visi yang sama, memajukan Indonesia dan keselamatan lingkungan serta energi terbarukan," ucapnya.
Lebih lanjut Sahroni menyatakan bahwa Formula E sejatinya bukan hanya tontonan, hiburan, atau event.
Namun merupakan sebuah upaya untuk mensosialisasikan mobil listrik, yang sampai sekarang masih diragukan reliabilitasnya.
"Di Formula E terbukti mobil listrik bisa melaju kencang, namun efisien dan ramah lingkungan. Dengan ini akan banyak yang melirik mobil listrik. Sehingga banyak hal positif yang bisa didapat. Polusi kota yang berkurang, ekosistem mobil listrik yang makin lengkap dan nyaman, sampai pertumbuhan industri baterai dalam negeri yang dicita-citakan presiden Jokowi bisa tercapai," pungkasnya.