Pengusaha: Transformasi Bahan Bakar dari Fosil Menjadi Energi Hijau Harus Dilakukan
Pengusaha muda, Agung Pamungkas atau akrab disapa Don Papank, menilai transformasi bahan bakar dari fosil menjadi energi hijau harus dilakukan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha muda, Agung Pamungkas atau akrab disapa Don Papank, menilai transformasi bahan bakar dari fosil menjadi energi hijau harus dilakukan.
Menurut dia, udara akan lebih bersih apabila seluruh kendaraan BBM mentransformasikan diri menjadi energi yang hijau.
Dia menilai penggunaan bahan bakar minyak dan fosil merupakan sesuatu hal tidak lagi ramah lingkungan.
Baca juga: PLN Alirkan Setrum untuk 3 Proyek Infrastruktur Kelistrikan Jakarta Barat
"Motor listrik dan sepeda listrik adalah sebuah keniscayaan yang pasti akan terjadi dalam waktu dekat," kata Don Papank melalui keterangan resminya, Sabtu (11/12/2021).
Dia mengaku bertanggungjawab menyediakan udara bersih untuk generasi penerus.
Baca juga: Pengamat: Produksi Baterai Kendaraan Listrik Bisa Jadi Sektor Andalan Antam
"Kita punya tanggung jawab terhadap anak cucu kita untuk udara yang lebih bersih," kata dia.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara penandatanganan antara CEO Motor Listrik Uwinfly - Tangkas dan PLN Jabar di Bandung pada beberapa waktu ini.
Baca juga: SiCepat Borong 10.000 Unit Motor Listrik Volta untuk Perkuat Layanan Antar-Jemput Paket
Penandatangan antara PLN Jawabarat dan PT Tangkas (Uwinfly) diteken langsung oleh Agung Nugraha GM PT PLN UID Jawa Barat dan CEO PT Tangkas Don Papank di RoofTop Cafe PLN Jawa Barat.
Sebagai CEO dari PT Tangkas, Papank meyakini bahwa motor listriknya sudah diterima oleh masyarakat Indonesia dengan meledaknya angka penjualan Electric Vehicle Merk Uwinfly.
Dia menandatangani kerjasama dengan PLN Jawa Barat untuk pemasaran motor listrik dan sepeda listrik di wilayah Jawa Barat.
Dia mengungkapkan, ada 12 juta lebih unit motor BBM saat ini di Jabar.
"Apabila dalam setahun saja kami bisa lakukan penetrasi 10 persen itu artinya 1,2 juta motor setahun, yang berarti masyarakat Jabar akan menikmati Insentif PLN senilai Rp 500 miliar dari bagi hasil. Akhirnya PLN sebagai mitra akan mendapatkan Leads Capital KPI untuk penggunaan listrik. Bagi hasil profit kami dengan PLN Jabar langsung diberikan kembali kepada masyarakat Jabar dalam bentuk Insentif Listrik," kata dia.
Dia menjelaskan kecepatan produksi pabriknya saat ini adalah 12 ribu sampai dengan 14 ribu per bulan, dan terus meningkat
"Sebagai akselerasi kami pun akan memperluas pabrik hingga 50.000 meter persegi dengan sistem yang GreenTech," kata pengusaha muda yang sekaligus mantan presenter ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.