Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Nama Kader Golkar Ini Disebut-sebut Cocok Jadi Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan

Ada dua nama kader Partai Golkar yang disebut-sebut cocok menjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dua Nama Kader Golkar Ini Disebut-sebut Cocok Jadi Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan
Tribun Jakarta
Ahmed Zaki Iskandar (kiri) dan Airin Rachmi Diany (Kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis bulan Oktober 2022.

Ada dua nama kader Partai Golkar yang disebut-sebut cocok menjabat Gubernur pengganti Anies.

Pertama mantan Wali Kota Tangerang Selatan dua periode Airin Rachmi Diany dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Airin menjabat sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), sementara Ahmed Zaki Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.

Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik yang awalnya menyebut nama Airin punya potensi besar.

Menurutnya, Airin berhasil memimpin salah satu kota yang menjadi penyangga DKI Jakarta itu.

"Airin Rachmi Diany kalau didorong ke Jakarta bisa menarik. Dia punya pengalaman manage kota (Tangsel), dan kota itu aman pas dia pimpin," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2022).

Baca juga: Anies Baswedan Nostalgia di Warteg Peong, Lokasi Meme Viral Gigit Lengkuas dan Makan 20 menit

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Basri Baco menyebut, pihaknya tengah menyusun berbagai skenario untuk mengusung sosok Ahmed Zaki Iskandar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024.

Basri mengatakan, jika Anies Baswedan yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI tak lagi mencalonkan diri, maka Ketua DPD Golkar DKI ini akan didorong sebagai calon gubernur (Cagub) DKI.

"Ketua Golkar DKI ini menurut hemat kami paling pas untuk menggantikan pak Anies dengan asumsi pak Anies maju Pilpres," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).

Namun, bila Anies ternyata kembali mencalonkan diri sebagai Cagub DKI, maka Zaki akan bertukar posisi sebagai calon wakil dari Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca juga: Tanggapi Gerindra DKI Soal Anies Lebih Cocok Gubernur Lagi, PDIP: Mimpi Jadi Presiden Ketinggian

"Kalau Pak Anies tidak maju Pilpres dan maju lagi di Pilgub DKI. Kami juga harap pak Anies bisa tandem atau satu paket dengan Ahmed Zaki Iskandar," ujarnya.

"Itu harapan kami dan kami akan berjuang mati-matian mewujudkan itu," sambungnya.

Untuk mewujudkan skenario itu, kata Baco, Golkar kini tengah menyusun program kerja untuk menyosialisasikan Bupati Tangerang itu kepada warga Jakarta.

Basri Baco, Sekretaris Partai Golkar DKI Jakarta.
Basri Baco, Sekretaris Partai Golkar DKI Jakarta. (Istimewa)

Dengan demikian, diharapkan Zaki bisa mengimbangi elektabilitas Anies dan menyaingi popularitas Cagub DKI lainnya.

"Kami yakin beliau bisa diterima rakyat Jakarta. Karena apa? Secara kapasitas beliau paham kondisi Jakarta," kata Baco.

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan dinilai lebih cocok kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta ketimbang maju sebagai calon presiden (Capres) pada 2024 mendatang.

Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik yang menyebut Anies tidak punya kendaraan politik untuk maju sebagai Capres.

"Saya kira Anies masuk dalam kategori calon pemimpin DKI. Karena kalau (calon) presiden perlu kendaraan, tapi kalau di DKI dia aman," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/1/2022.

Wakil Ketua DPRD DKI ini menyebut, meski Anies memiliki elektabilitas tinggi, namun hingga saat ini mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini belum memiliki kendaraan politik.

Hal ini disebutnya bisa menyulitkan Anies maju dalam bursa Capres 2024 mendatang.

Untuk itu, ia menilai Anies Baswedan bukan sosok Capres yang perlu diwaspadai Gerindra.

Baca juga: Tiga Kriteria Calon Gubernur DKI Jakarta yang Bisa Gantikan Anies Ala PDIP, Sosok Muda, Siapa Dia?

"Saya selalu bilang ngapain takut (sama Anies), orang enggak punya partai. Tinggi elektabilitasnya betul, tapi untuk presiden itu harus diusung partai politik threshold," ujarnya.

Taufik juga memberi sinyal Gerindra tak akan mengusung Anies sebagai Capres pada 2024 mendatang.

Ia pun menegaskan, DPD Gerindra DKI tetap mengusung sosok sang Ketua Umum, Prabowo Subianto.

"Kalau Gerindra sih tetap Prabowo. Kalau pimpinan partai sudah di depan, Anies masih di belakang. Kalau mau ke depan ada yang harus ditempuh terlebih dulu," tuturnya.

Komentar PDIP

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono tutur berkomentar.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019). (Dionisius Arya Bima Suci/Tribun Jakarta)

Hal ini disampaikan Gembong menanggapi pernyataan Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik yang menyebut Anies lebih cocok menjadi gubernur dibandingkan presiden.

"Itu sah-sah saja (pernyataan Taufik), artinya Pak Taufik bisa melihat bahwa mimpinya Pak Anies jadi presiden itu ketinggian," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2022).

Gembong tak sepakat dengan Taufik soal kemungkinan Anies maju dalam Pilgub DKI pada 2024 mendatang.

Baca juga: PROFIL Airin Rachmi Diany Disebut Potensial Gantikan Anies, Eks Wali Kota & Puteri Indonesia Favorit

Ia menyebut, Anies tak pantas lagi menjadi orang nomor satu di DKI lantaran minim prestasi.

"Prinsipnya, rakyat Jakarta tidak mau mengulang kesalahan yang dilakukan 5 tahun lalu. Pak Anies di Jakarta enggak berprestasi, masak mau balik lagi," tuturnya. (TribunJakarta.com/Dionsius)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas