Houthi Geruduk Pangkalan Udara Nevatim, Serang Kapal Kargo Turki Karena Terus Layani Logistik Israel
Houthi Yaman menyatakan melancarkan gelombang serangan terhadap pangkalan udara Nevatim Israel di Negev
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Houthi Geruduk Pangkalan Udara Nevatim, Serang Kapal Turki Karena Terus Layani Logistik Israel
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi gerakan Ansarallah Houthi menyatakan melancarkan gelombang serangan terhadap pangkalan udara Nevatim Israel di Negev, Khaberni mengabarkan, Jumat (22/11/2024).
Juru bicara militer Ansarallah Houthi di Yaman, Yahya Saree mengatakan, serangan ini menjadi komitmen lanjutan dukungan mereka terhadap milisi perlawanan Palestina dan Lebanon atas agresi militer Israel.
Baca juga: Kapal Induk AS Minggat dari Timur Tengah, Israel Tanpa Beking, Strategi Iran Sukses?
"Kami menargetkan pangkalan udara Nevatim Israel di Negev, di selatan Palestina yang diduduki. Operasi kami tidak akan berhenti kecuali agresi terhadap Jalur Gaza dan Lebanon berhenti," kata pernyataan gerakan tersebut, Jumat.
Serangan terhadap pangkalan udara militer utama Israel ini menjadi serangan lanjutan dari penargetan sebelumnya oleh Houthi.
Sebelumnya, Yahya Saree mengatakan kalau angkatan bersenjata negara itu berhasil menghantam pangkalan Nevatim Israel dengan rudal balistik hipersonik pada pekan pertama November.
"Operasi itu dilakukan menggunakan rudal balistik hipersonik Felestin-2," katanya, dikutip dari MNA, Sabtu (9/11/2024).
Saree menambahkan kalau rudal hipersonik itu berhasil mencapai target mereka di Nevatim.
Saree juga mengklaim kalau sistem pertahanan udara Yaman berhasil menjatuhkan drone MQ-9 AS di atas Provinsi Al Jowf.
Baca juga: Mau Serang Al-Jawf, Drone Setengah Triliun AS MQ-9 Reaper Ditembak Jatuh Tentara Yaman Sekutu Houthi
Seperti diketahui, Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka untuk perjuangan milisi pembebasan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober.
Agresi Israel dimulai setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah itu melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan kalau mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentahkan di Gaza.
Agresi Israel selama lebih dari satu tahun tersebut telah menewaskan sedikitnya 27.948 orang dan melukai 67.459 orang lainnya, berakhir.
Adapun sekutu Israel, Amerika Serikat dan Inggris pada Desember mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan serangan ke Yaman.