Pengemudi Ojol akan Demo di Kawasan Patung Kuda, Polisi Rencanakan Rekayasa Lalu Lintas
Beberapa aliansi pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi direncanakan digelar di Jakarta pada siang ini.
Beberapa aliansi pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi Aliansi Ojol itu akan menuntut penentuan tarif oleh aplikator tanpa menyertakan Biaya Pokok Produksi di dalam sistem bisnis transportasi.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai pengaturan rekayasa lalu lintas terkait demo tersebut.
Pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional dan mengikuti perkembangan di lokasi demonstrasi.
"Kami berlakukan tentatif saja apabila memang diperlukan pengalihan kami alihkan. Tapi kalau nggak ya tetap normal seperti biasa karena diprediksi jumlahnya hanya ratusan ya," kata Purwanta saat dihubungi, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Rutin Nabung Rp50 Ribu per Hari, Driver Ojol Ini Akhirnya Kesampaian Pergi ke Amerika, Ini Kisahnya
Purwanta menambahkan ruas jalan yang akan dialihkan apabila demo ojol itu dihadiri ramai dari perkiraan di antaranya di Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Selatan, hingga Patung Kuda.
Meski begitu, Purwanta menyebut sampai saat ini arus lalu lintas di lokasi itu masih normal dan kendaraan masih bisa melintas seperti biasa.
"Sampai jam 11 ini masih biasa, belum ada rekayasa lalin karena massa belum muncul. Tapi kita tetap standby," imbuhnya.
Menurut informasi yang diterima kepolisian, demo pengemudi ojol tersebut direncanakan bakal digelar pukul 08.00 WIB di Patung Kuda.
Namun, sampai siang ini belum terlihat massa beratribut ojol yang hendak melakukan aksi unjuk rasa.
"Dari jam 8 pagi infonya tapi sampai sekarang belum ada yang datang. Sampai pukul 11.00 WIB belum ada yang datang, arus lalin masih norma. Menurut infonya mereka yang melakukan aksi berjumlah 850 orang," pungkas Purwanta.