Melihat Penampakan Kapal Cumi, Tempat Persembunyian Penusuk Anggota TNI hingga Tewas di Pluit
Ini penampakan lokasi pelarian Baharudin, pelaku utama penusukan anggota TNI Pratu Sahdi di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Editor: Wahyu Aji
![Melihat Penampakan Kapal Cumi, Tempat Persembunyian Penusuk Anggota TNI hingga Tewas di Pluit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dermaga-persembunyian-baharudin.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ini penampakan lokasi pelarian Baharudin, pelaku utama penusukan anggota TNI Pratu Sahdi di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Selama bersembunyi, pria yang berprofesi sebagai penjaga kapal itu berdiam diri dalam kapal cumi yang bersandar di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Dia bersembunyi di dalam kapal cumi, nggak berani keluar selama dua hari," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP M. Fajar di kantornya, Rabu (19/1/2022).
Fajar menuturkan, sehari-hari Baharudin memang bekerja sebagai penjaga kapal di Pelabuhan Muara Baru.
Selepas menghabisi nyawa Pratu Sahdi, Baharudin awalnya sempat pulang ke rumah dan berujung kabur ke tempat kerjanya.
Tempat kerja Baharudin tepatnya berada di Gang Kepiting, atau area sandar kapal di bagian dalam Pelabuhan Muara Baru.
Baca juga: Ini Wajah Baharudin, Penjaga Kapal yang Tusuk Pratu Sahdi hingga Tewas Saat Ngopi di Waduk Pluit
"Dia awalnya sempat pulang dulu ke rumah, ganti baju dan celana lalu ke tempat kerjanya, ngumpet di sana," kata Fajar.
Adapun kapal cumi yang menjadi tempat persembunyian Baharudin tepatnya berada di Gang Kepiting, tempat bersandarnya kapal-kapal cumi maupun ikan.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sore ini, aktivitas di dermaga Gang Kepiting terpantau normal.
Puluhan bahkan ratusan kapal masih bersandar di Gang Kepiting menunggu waktu melaut malam nanti.
![Suasana tempat persembunyian Baharudin di Gang Kepiting, dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/1/2022). Baharudin bersembunyi dalam kapal cumi di dermaga tersebut selama dua hari usai menusuk Pratu Sahdi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-kapal-persembunyian-baharudin.jpg)
Tak sedikit pula anak buah kapal (ABK) yang melakukan aktivitas bongkar muat, baik logistik maupun peralatan penunjang untuk melaut.
Pada tikungan pertama Gang Kepiting, bersandar sejumlah kapal cumi yang juga pada sore ini dihuni para nelayannya.
Ketika beberapa awak media melewati jalan setapak yang hanya bisa dilalui dua sepeda motor itu, tatapan para nelayan membuntuti.
Ada seorang nelayan yang sempat menunjukan lokasi kapal cumi yang diduga menjadi tempat persembunyian Baharudin.
Baca juga: Ini Wajah Baharudin, Penjaga Kapal yang Tusuk Pratu Sahdi hingga Tewas Saat Ngopi di Waduk Pluit
Nelayan berbaju merah itu tapi kurang yakin.
Yang jelas, Selasa malam kemarin ia melihat ada sejumlah polisi yang berdatangan ke Gang Kepiting.
"Itu di sana kayaknya, sempat didatangin polisi. Tapi saya nggak tahu apa-apa," kata si nelayan.
Selama sekitar setengah jam berada di Gang Kepiting, awak media sempat bertanya kepada belasan ABK terkait sosok Baharudin.
Namun, seluruh nelayan yang ditanya hanya bilang tidak tahu.
Begitu pula ketika ditunjukan foto Baharudin yang beredar di berita pasca-penangkapan Selasa malam.
"Waduh nggak tahu ya, nggak tahu," begitu kira-kira jawaban belasan nelayan yang ditanyai awak media.
![Baharudin, sosok paling dicari dalam kasus pengeroyokan hingga menewaskan anggota Raider Kostrad TNI AD Pratu Sahdi (23) di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya ditangkap polisi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/baharudin-pelaku-utama-nih.jpg)
Sejauh ini sudah tujuh dari delapan pelaku pengeroyokan Pratu Sahdi yang ditangkap.
Empat di antaranya, yakni Baharudin (B), R, AS, dan A sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, saat beberapa warung di seberang Waduk Pluit masih buka.
Korban awalnya sedang ngopi bersama dua rekannya di salah satu warung dan didatangi para pelaku.
Awalnya, pelaku sempat menanyakan kepada S terkait asal daerahnya.
Baca juga: Polisi Ultimatum Tersangka DPO Kasus Penganiayaan Anggota TNI hingga Tewas di Waduk Pluit
Karena tidak dijawab, pelaku kesal dan memukul korban hingga terjadilah perkelahian.
Pada saat perkelahian tersebut lah pelaku menusuk korban hingga meninggal dunia.
Wibowo menambahkan bahwa tiga orang sudah diamankan terkait kasus penganiayaan maut ini.
"Kita sudah amankan tiga orang. Satu sudah dijadikan tersangka, dua orang hanya sebagai saksi," kata Wibowo.
![Ekspos empat pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI Pratu Sahdi di Waduk Pluit, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/1/2022)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ekspos-pengeroyok-pratu-sahdi.jpg)
Satu dari tiga orang yang diamankan berinisial R.
Ia terlibat memiting korban pada saat pengeroyokan terjadi Minggu dini hari.
"Perlu kami sampaikan peran R ini membantu memiting korban ketika korban ini dipukul oleh tersangka B," kata Wibowo.
Baca juga: Sosok Baharudin, Pelaku Utama Pengeroyokan Anggota TNI di Jakarta Utara, Ternyata Penjaga Kapal
Bekerja sebagai penjaga kapal
Baharudin, ternyata bekerja sebagai seorang penjaga kapal di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Diketahui, Pratu Sahdi merupakan anggota Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati yang bermarkas di Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dia datang ke Jakarta karena untuk berobat.
![Almarhum Pratu Sahdi, korban pengeroyokan oleh 8 orang di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022) dini hari.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/almarhum-pratu-sahdi.jpg)
"Dia penjaga kapal di dermaga, di daerah Muara Baru. Ditangkap pas lagi bekerja, memang dia bekerjanya kan di dermaga Muara Baru," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo di kantornya, Rabu (19/1/2022).
Wibowo menuturkan, Baharudin ditangkap saat sedang bekerja di dermaga pada Selasa (18/1/2022) malam.
Pelaku tidak ada perlawanan saat polisi membekuknya malam tadi.
Kini, dari delapan pelaku, sudah tujuh yang ditangkap, yang empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
"Jadi para pelaku yakni B ialah pelaku utama yang menusuk korban rekan kita anggota TNI hingga meninggal dunia," kata Wibowo.
"Kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memiting korban, ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Pratu Sahdi ditusuk pada saat nongkrong di warung seberang Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari sekira pukul 3.00 WIB.
Penganiayaan maut ini diawali gerombolan pelaku yang awalnya mencari seseorang.
Ketika berada di Waduk Pluit, mereka mendatangi Pratu Sahdi yang sedang ngopi bersama rekannya.
Baca juga: Sosok Pratu Sahdi, Anggota TNI AD yang Tewas Dikeroyok di Jakarta Utara
Pelaku awalnya sempat menanyakan asal korban.
Karena korban tidak menjawab, Baharudin akhirnya memukul Pratu Sahdi hingga terjadi perkelahian.
Peristiwa berdarah ini berakhir saat Baharudin menusuk Pratu Sahdi hingga meninggal dunia.
Di sisi lain, dua korban lainnya yaitu seorang pengendara yang melintas bernama Samsul Ma'arif serta pemilik warung bernama Soleh.
Keduanya luka-luka dan sedang menjalani perawatan.
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Pelaku Utama yang Habisi Nyawa Anggota Raider Kostrad di Waduk Pluit Ternyata Seorang Penjaga Kapal dan Baharudin, Sosok Paling Dicari yang Tusuk Anggota TNI di Waduk Pluit Tertangkap di Dermaga