Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Ledakan Covid, Bus Sekolah Dialihfungsikan antar Pasien, Tiap Kecamatan Ada Tempat Isoman

Ibu kota dan daerah penyangga antisipasi ledakan dan gelombang ketiga Covid, seperti bus sekolah untuk antar pasien, tiap kecamatan ada tempat isoman

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Antisipasi Ledakan Covid, Bus Sekolah Dialihfungsikan antar Pasien, Tiap Kecamatan Ada Tempat Isoman
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas Kebersihan Bus (PKB) saat melakukan pengasapan anti bakteri kesalah satu bus usai digunakan untuk mengangkut pasien Covid 19 di Pool Bus Sekolah DKI Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (5/1/2021). Unit Pelayanan Angkutan Sekolah (UPAS) melakukan dua tahap sterilisasi yaitu penyemprotan cairan disinfektan dan pengasapan bakteri. UPAS mengerahkan 16 Armada bus sekolah dari 176 bus sekolah untuk mengantar dan menjemput pasien positif Covid menuju rumah sakit rujukan di Jakarta. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DKI Jakarta dan sejumlah daerah penyangga menempuh beragam cara untuk mengantisipasi ledakan covid-19.

Terlebih dalam beberapa hari terakhir, kasus aktif terus meningkat.

Seiring dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia.

Puncaknya pada Selasa (1/2/2022), tercatat ada 16.021 kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Tiga provinsi jadi penyumbang terbesar, yakni DKI Jakarta 6.391 kasus, Jawa Barat 4.249 kasus, dan Banten 2.463 kasus.

Ilustrasi virus corona covid-19.(Shutterstock)
Ilustrasi virus corona covid-19.(Shutterstock) (Shutterstock)

Antisipasi Gelombang Ketiga, 42 Bus Sekolah Bakal Alih Fungsi Buat Antar Pasien Corona

Sebanyak 42 armada bus sekolah bakal disiapkan untuk dialihfungsikan sebagai bus pengantaran pasien Covid-19 ke RSDC Wisma Atlet.

Berita Rekomendasi

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthadho mengatakan puluhan bus ini bakal disiapkan bila nantinya terjadi gelombang ketiga Covid-19.

"Sudah kita siapkan unit tambahan kalo diperlukan. Kita bisa siapkan sampai sudah 42 unit," katanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (1/2/2022).

Pasien terkonfirmasi Covid-19 bersiap menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, dengan menggunakan bus sekolah dan ambulans dari Puskesmas Menteng, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2021). Sebanyak 40 orang pasien terkonfirmasi Covid-19 dari Kecamatan Menteng menjalani perawatan di Wisma Atlet. Warta Kota/Henry Lopulalan
Pasien terkonfirmasi Covid-19 bersiap menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, dengan menggunakan bus sekolah dan ambulans dari Puskesmas Menteng, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2021). Sebanyak 40 orang pasien terkonfirmasi Covid-19 dari Kecamatan Menteng menjalani perawatan di Wisma Atlet. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Namun, lantaran permintaan pengantaran pasien dari Puskesmas yang ada di Ibu Kota masih terkendali, pihaknya baru mengerahkan 12 armada bus sekolah saja.

Sehingga penambahan bus bakal disesuaikan dengan banyaknya permintaan pengantaran seiring melonjaknya kasus aktif Covid-19 di Jakarta.

"Saat ini masih 12 bus sekolah dari 211 armada yang digunakan untuk pengantaran pasien covid. Jumlahnya masih sama sejak tanggal 6 Januari 2022 lalu," jelasnya.

Covid-19 Mengamuk, Pemkot Depok Minta Tiap Kecamatan Siapkan Tempat Isolasi

Laporan harian Dinas Kesehatan Kota Depok menunjukkan selama sepekan terakhir, terhitung sejak 25 Januari hingga 31 Januari 2022, ada tambahan 3.454 kasus konfimasi Covid-19.

"Tinggi dalam dua minggu terakhir ini. Peningakatan cukup melonjak drastis," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Dadang Wihana saat dihubungi, Selasa (1/2/2022) siang.

Guna menekan laju penyebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang melakukan sejumlah langkah standar seperti testing, tracing, dan treatment.

Tiga hal ini dilakukan untuk melakukan tes, upaya penelusuran kontak erat, dan tindak lanjut berupa perawatan bagi warga terpapar Covid-19.

Baca juga: Gubernur DKI Anies Minta Warganya Tak Panik Sikapi Lonjakan Covid-19, Mengapa ?

Selain itu, Pemkot Depok juga mengadakan sosialisasi dan penegakan hukum kembali bagi warga yang melanggar protokol kesehatan.

Pemkot Depok juga telah menyediakan lokasi isolasi mandiri di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI).

Hal ini diperuntukkan bagi warga terpapar Covid-19 yang rumahnya kurang layak untuk warga yang melakukan isolasi mandiri.

"Misalnya rumahnya tidak ada ruangan yang terpisah antara satu dan yang lain atau tidak ada kamar. Sehingga tidak bisa menjalani isolasi secara sendiri di kamar sendiri ataupun di punya toilet sendiri," sambung Dadang.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Signifikan, Kota Bekasi dan Bogor Hentikan PTM 100 Persen, di Depok Lanjut Terus

Guna memperbanyak lokasi isolasi warga yang terpapar Covid-19, Pemkot Depok meminta tiap kecamatan melakukan perencanaan untuk membuat tempat isolasi berbasis masyarakat.

"Kami masih menunggu laporan dari para camat ada beberapa RW yang dulu melakukan itu dan semoga bisa melakukan hal serupa, saat ini Wisma Atlet Kemayoran sudah buka beberap tower ya. Kalau memang tidak bisa di sini (Depok) bisa dikirim ke Wisma Atlet," pungkas Dadang.

Antisipasi Ledakan Covid-19, Dinkes Kabupaten Bekasi Siapkan 200 Tempat Tidur di Ruang Isolasi

Ketua Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menjelaskan pihaknya kini lebih siap menghadapi potensi penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Pasalnya, jajaran dinkes dan nakes telah lebih dulu melewati terpaan gelombang kedua kala varian Delta mengalami peningkatan pada pertengahan 2021 lalu.

"Kami sudah pernah melewati kasus yang luar biasa saat gelombang kedua varian Delta. Kami sudah siapkan antisipasi. Pak Gubernur dan Plt Bupati minggu lalu juga sudah datang untuk melihat secara langsung persiapannya," tutur Alamsyah saat dikonfirmasi, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Covid-19 di Kota Bekasi: 897 Kasus Baru Dalam Sehari, 28 Siswa dan Guru Tertular, PTM Tetap Berjalan

Alamsyah mengakui bahwa saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat signifikan di Kabupaten Bekasi sejak pertengahan Januari lalu.

Awalnya, hanya puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan.

Namun, berdasarkan data pada Minggu (30/1/2022) lalu, jumlah kasus aktif meningkat hingga 1.711 kasus.

"Secara global, sampai minggu kedua Januari, sekitar 16 januari sampai sekarang, laju peningkatan eskalasinya sangat meningkat. Mulai minggu kedua Januari, kita kembali ke PPKM level 2. Kasus harian positif meningkat. Per hari ini, kasus sudah 1.700 lebih. Sebelumnya hanya di bawah seratus," katanya.

Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19

Meski begitu, Alamsyah menuturkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) masih sangat terkendali.

Mayoritas pasien hanya melakukan isolasi mandiri di rumah lantaran berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Dinkes juga telah mempersiapkan fasilitas tabung oksigen dan obat-obatan yang jumlahnya sangat mencukupi.

"Pasien Covid-19 yang di rawat di rumah sakit hanya 24 orang, 13 orang di antaranya di rawat di RSUD. Sedangkan tempat tidur yang kami siapkan ada 200-an. Obat-obatan dan oksigen juga stoknya aman," ungkap Alamsyah.

Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron (Shutterstock)

Satu Kasus Omicron Terdeteksi di Kabupaten Bekasi

Sejauh ini, tercatat baru satu kasus varian Omicron yang teridentifikasi di Kabupaten Bekasi.

Pasien asal Cikarang Utara yang dirawat sejak 11 Januari 2022 itu, terkonfirmasi terkena varian Omicron pada 27 Januari 2022.

Ia kemudian dinyatakan sembuh pada 28 Januari 2022.

"Yang bisa saya sampaikan baru satu kasus Omicron. Sedangkan ribuan lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan lab. Ada juga yang hasilnya sudah keluar dan terkena Covid-19 jenis varian yang lama," ujarnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas