Kasus Covid-19 Melonjak, Tes PCR di Lab-lab Jakarta Penuh
Imbas kasus Covid-19 jenis Omicron yang melesat beberapa pekan terakhir berdampak ke meluasnya antrean tes PCR di lab-lab Jakarta.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas kasus Covid-19 jenis Omicron yang melesat beberapa pekan terakhir berdampak ke meluasnya antrean tes PCR di lab-lab Jakarta.
Banyak masyarakat yang mendatangi lab-lab untuk mengecek kesehatannya. Akibatnya antrean mengular pun terjadi.
Salah seorang warga yang minta namanya disamarkan sebut saja Melati menuturkan antrean terjadi di Lab Kimia Farma Menteng Huis, Jakarta Pusat.
Di tempat tersebut Melati harus menunggu dua jam hanya untuk tes swab antigen.
"Saya pas sampai disuruh tunggu kira-kira dua jam. Saya saja isi form di luar," kata Melati kepada Tribun, Rabu (2/2/2022).
Tidak hanya di Kimia Farma Menteng Huis, Melati juga sempat menyambangi Lab Bumame di Kawasan Cideng, Jakarta Pusat. Di lokasi tersebut juga terjadi antrean yang mengular.
Baca juga: Kasus Omicron di DKI Jakarta Terus Meningkat, Anies Minta Warga Jangan Panik dan Taat Prokes
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Tingkat Keterisian Tempat Tidur di Rumah Sakit Meningkat
"Mobil sampai susah masuk, antre sampai ke jalan," ujar Melati.
Sayangnya, Melati tidak sempat memotret atau memvideo kondisi di dua lokasi tersebut.
Karena ia mengaku sudah lemas dan lelah kesana kemari mencari lokasi tes antigen dan PCR namun sebagian besar penuh.
"Sudah lemas banget, antre enggak duduk," katanya.
Melati mengaku harus menjalani tes antigen karena ibu kandungnya dinyatakan positif covid-19.
Ia menceritakan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB ia datang ke Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat. Di lokasi tersebut ia tidak kebagian nomor antrean karena penuh.
Lalu, Melati beranjak menuju Lab Bumame di Cideng, Jakarta Pusat ba'da salat Zuhur. Pemandangan serupa juga terjadi di tempat itu.
Akhirnya ia menuju Lab Kimia Farma Menteng Huis, Jakarta Pusat, walau harus antre dua jam namun ia masih bisa diterima di lab tersebut.
"Saya ini suspect, jadi waktu antre tahu diri saya jaga jarak banget sama yang lain. Walau agak susah karena ramai banget, kerumunan. Tapi saya berusaha menyendiri," kata Melati.
Baca juga: Kemenkes Catat Sebanyak 1.100 Pasien Omicron Telah Sembuh
Baca juga: Gejala Paling Khas yang Dialami Pasien Omicron: Gatal Tenggorokan hingga Batuk Kering
Anies Imbau Warga Tak Panik
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak panik menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.
Diketahui, kasus Covid-19 di DKI Jakarta dalam beberapa hari ini menunjukan peningkatan cukup sigifikan seiring dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia.
Menurut Anies lonjakan kasus Omicron bukan hanya di Jakarta, tetapi juga terjadi di kota-kota lainnya di dunia.
"Jangan panik, karena umumnya (Omicron) gejalanya ringan atau tidak bergejala atau gejala sedang," kata Anies di Vihara Hok Tek Tjeng Sin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (1/2/2022).
Namun demikian, Anies meminta warga yang merasakan gejala ringan agar langsung memeriksakan kondisinya dan melakukan tes Covid-19.
Jika merasakan gejala berat, lanjut Anies, warga bisa mendatangi Puskesmas atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
"Jika positif, lakukan segera isolasi secara disiplin, isolasi mandiri, supaya tidak menularkan kepada yang lain," ujar dia.
(Willy Widianto)