Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nilai Gedung Sarinah Punya 2 Dimensi Penting, Legislator PDIP Apresiasi Langkah Erick Thohir

pusat perbelanjaan Sarinah memiliki dua dimensi penting dalam perjalanan bangsa, yakni dimensi historis dan dimensi promosi dan perdagangan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Nilai Gedung Sarinah Punya 2 Dimensi Penting, Legislator PDIP Apresiasi Langkah Erick Thohir
Dok. Kementerian BUMN/Banjarmasin Post
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau Gedung Sarinah dan melihat relief tua, Jumat (15/1/2021). 

Nilai Gedung Sarinah Punya 2 Dimensi Penting, Legislator PDIP Apresiasi Langkah Erick Thohir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen melestarikan dan menjaga relief patung yang tersembunyi di gedung Sarinah yang merupakan warisan dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Diketahui, relief tersebut dibuat sekitar 1963 dan diprakarsai oleh Soekarno.

Pembuatan relief itu bersamaan dengan gambar serupa yang ada di Hotel Indonesia dan Hotel Samudera Beach.

Erick meminta karya seni ini diperbaiki karena akan menjadi ikon baru Sarinah.

Baca juga: Selain Jaga Warisan Bung Karno, Sarinah Jadi Wadah Kolaborasi Pelaku Ekonomi Kreatif dan Pusat UMKM

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Evita Nursanty mengapresiasi langkah Erick Thohir untuk menjaga warisan Bung Karno tersebut.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, pusat perbelanjaan Sarinah memiliki dua dimensi penting dalam perjalanan bangsa, yakni dimensi historis dan dimensi promosi dan perdagangan negara.

Untuk dimensi historis, kata Evita, Sarinah merupakan salah satu pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang didirikan oleh Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno.

"Sarinah ini punya banyak dimensi yang menunjukkan peranannya memang penting. Pertama dari dimensi historis, karena hadirnya gedung Sarinah sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia di era Presiden Soekarno," kata Evita kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Pengerjaan Gedung Sarinah Selesai Akhir Tahun, Dibuka Maret 2022

Para pekerja sedang menyelesaikan renovasi bangunan Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2021). Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter yang terdiri dari 15 lantai. Luas bangunannya sekitar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi. Renovasi bangunan yang termasuk daftar cagar budaya ini menghabiskan dana Rp 800 miliar. Selesai direnovasi Gedung Sarinah akan menjadi tempat promosi bagi produk UMKM atau brand lokal. Warta Kota/Henry Lopulalan
Para pekerja sedang menyelesaikan renovasi bangunan Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2021). Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter yang terdiri dari 15 lantai. Luas bangunannya sekitar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi. Renovasi bangunan yang termasuk daftar cagar budaya ini menghabiskan dana Rp 800 miliar. Selesai direnovasi Gedung Sarinah akan menjadi tempat promosi bagi produk UMKM atau brand lokal. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Dikatakan Evita, untuk dimensi promosi dan perdagangan negara, Sarinah memang dibangun oleh Soekarno dengan harapan menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produk dalam negeri, yang saat ini sedang digenjot dan dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

“Dari dimensi promosi dan perdagangan negara. Sejak awal Presiden Soekarno berharap Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri,” ucapnya.

Dalam pemugaran Sarinah ini, Erick Thohir nampaknya tidak hanya menjaga hasil karya Presiden Soekarno, tetapi juga menjadikan Sarinah sebagai tempat kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif sekaligus sebagai pusat UMKM nasional.

Baca juga: Erick Thohir Pikirkan Waktu Yang Tepat Untuk Pamerkan Relief Bersejarah di Gedung Sarinah Jakarta

Untuk itu, Evita berharap kehadiran Sarinah dengan wajah baru mampu perkenalkan produk-produk Indonesia ke negara luar.

“Tentunya di era digitalisasi 4.0 dan Society 5.0 seperti sekarang, Sarinah bisa hadir lebih kekinian bahkan futuristik untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia melalui produk-produk asli Indonesia yang berkualitas dunia,” ujarnya.

Legislator dapil Jawa Tengah III ini mengakui, langkah Erick Thohir memugar (revitalisasi) Sarinah sangat tepat, tetapi sistem manajemennya ke depan harus lebih baik, dan mengutamakan produk-produk lokal yang berkualitas agar dikenal oleh negara luar.

“Jadi kita apresiasi upaya transformasi yang terjadi saat ini di Sarinah. Sekaligus saya punya catatan atau harapan. Semoga Sarinah ke depan bisa semakin berkembang dengan manajemen yang terbaik yang konsisten dalam memasarkan produk terbaik Indonesia bahkan ke mancanegara,” katanya.

Evita kembali mengingatkan, bahwa Sarinah tak hanya sebagai pusat perbelanjaan tetapi juga membawa nama Indonesia, hingga pusat perbelanjaan bersejarah itu harus dijaga dengan baik, dan harus melibatkan komunitas serta memberikan ruang agar masyarakat Indonesia bisa berinovasi dan berkreasi dalam mendukung eksistensi Sarinah.

“Harus dicatat baik-baik bahwa Sarinah membawa nama Indonesia sehingga harus dijaga.Libatkan komunitas, dan kelola mitra dengan baik serta beri ruang kepada inovasi dan kreatifitas untuk mendukung tujuan Sarinah,” ujarnya.

“Semoga direksi bisa menjalankan transformasi bisnis Sarinah dengan baik dalam waktu pendek ini dan menjadi pusat belanja modern yang mampu bersaing bahkan menjadi terdepan di bisnis ini,” pungkas Evita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas