Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Remaja di Bekasi yang Tewas saat Mencari Kucing Sempat Selamatkan Diri Meski Kondisinya Sekarat

Kondisi sekarat, remaja di Bekasi masih kendarai motor 25 Meter untuk selamatkan diri dari komplotan pelaku yang mengiranya maling.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Remaja di Bekasi yang Tewas saat Mencari Kucing Sempat Selamatkan Diri Meski Kondisinya Sekarat
www.grid.id
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM, TARUMAJAYA - Dalam kondisi sekarat, remaja di Bekasi masih memacu kuda besinya sejauh 25 meter.

Sayangnya luka terbuka di kepalanya akibat sabetan senjata tajam tak tertahankan.

Setelah berupaya menyelamatkan diri, korban akhirnya tumbang, langsung terjatuh.

Baca juga: Niat Cari Kucing, Remaja di Bekasi Disangka Maling, Dihajar Membabi Buta hingga Tewas di Tempat

Rangkaian peristiwa ini merupakan bagian dari aksi menyelamatkan diri remaja inisial LEH di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Nahas komplotan pelaku tetap saja membabi buta mengeroyok korban hingga meregang nyawa.

Awalnya Niat Mencari Kucing, Malah Tewas Dikeroyok

Peristiwa tragis itu bermula, saat korban LEH (17) sedang mencari kucing kesayangannya yang hilang.

BERITA TERKAIT

Pada Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 23.30 WIB, korban keluar dari rumah di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi menggunakan sepeda motor.

Sambil berkendara di malam hari, LEH berkeliling hingga keluar komplek perumahannya.

Matanya tajam memerhatikan jalan, berharap bisa menemukan kucingnya.

"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno .

Baca juga: Mayat Misterius di Kampung Pisang Cibinong Buat Geger, Ditemukan Meringkuk, Dibungkus Layaknya Paket

Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling.

Ia yang kebingungan tak bisa berbuat banyak, Edy mengungkap, sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.

"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap Edy.

Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala LEH yang pada saat itu berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.

"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. ()

Korban Berupaya Menyelamatkan Diri

Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, ia masih sempat terus berusaha menyelamatkan diri dengan sepeda motornya.

Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit.

Sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor.

"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar Edy.

Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa.

Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong.

"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTIMEWA)

Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya.

"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.

Ia lalu mengatakan, kejadian ini bukan aksi pembegalan.

"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022).

Pelaku Ditangkap

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, jasad LEH pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB.

"Korban mengalami luka bacok akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala, mengakibatkan meninggal dunia," kata Edy.

Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan resserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.

Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya l LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron.

"Tim kami masih menyebar di lapangan, kita masih akan dalami kasus ini agar terungkap seterang-terangnya," tegas Edy.

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno di Mapolsek Tarumajaya , Polres Metro Bekasi, Selasa (14/9/2021)
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno di Mapolsek Tarumajaya , Polres Metro Bekasi, Selasa (14/9/2021) (Istimewa)

Kesaksian Ayah Korban

Mimpi indah Abdul Hafidz harus berubah seketika menjadi mimpi buruk ketika mendengar anak tersayangnya yakni Luthfi Erlangga Hafidz (17), tewas dikeroyok oleh sekelompok orang.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Diketahui, Luthfi Erlangga Hafidz menjadi korban pengeroyokan menggunakan senjata tajam oleh sekelompok orang.

Abdul Hafidz yang sebelumnya sedang tertidur lelap tak menyangka anak kesayangannya menjadi bulan-bulan hingga tewas.

Dijumpai di kediamannya Perumahan Harapan Mulya, Jalan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/2/2022), Hafidz tampak tak kuasa menahan kesedihan.

Matanya langsung berkaca-kaca ketika pertama kali ditanya kejadian yang menimpa putra sulungya.

Sambil mengenakan kopiah berwarna hitam, ia didampingi sang istri bercerita secara perlahan.

Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sabtu (5/2/2022) merupakan hari terakhir dia dan keluarga melihat keceriaan korban, hingga laut malam tak ada tanda-tanda kegundahan dalam benak.

Hingga pukul 21.30 WIB, ia dan istri beranjak tidur, mengakhiri hari dengan beristirahat tanpa kekalutan mendera.

Semua berjalan seperti biasa, Angga sapaan akrab korban memang selalu tidur paling belakang.

Ia biasa beraktivitas di malam hari seperti misalnya main gim atau bahkan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Jadi kalau dibilang syok saya sangat syok, karena sebelum saya tidur saya masih melihat anak saya tapi sebelum matahari terbit saya udah enggak bisa ketemu," kata Hafidz di Bekasi.

Kabar mengejutkan itu datang sekira pukul 04.00 WIB, telepon genggamnya berdering membuyarkan mimpi.

Ketua RW setempat bernama Rahmat Hidayat menghubungi, dari ujung sambungan telefon memerintahkan segera datang ke pos satpam.

"Saya disuruh ke pos satpam depan, langsung saya lompat dari tempat tidur ke depan saya lihat pintu dalam keadaan enggak kekunci," ucapnya.

Baca juga: Kronologi Warga Bekasi Tewas Dikeroyok Usai Diteriaki Pencuri, Padahal Cuma Cari Kucing yang Hilang

Setibanya dari pos satpam, Hafidz masih berusaha tenang meski pikirannya mulai tak karuan.

Ia sempat ditenangkan sambil diberikan segelas air putih.

Dari kejauhan, Hafidz mengaku sudah samar-samar melihat kantung jenazah.

Tidak jauh dari situ, kendaraan matic warna hitam tak asing baginya mulai membuat pikirannya makin berkecamuk.

"Begitu sampai tiga meter dari TKP saya disuruh duduk dulu, dikasi minum tapi firasat saya anak saya udah enggak ada, begitu ditanya apakah benar itu motornya anak saya saya bilang iya," tuturnya.

Baca juga: KPK Selisik Penerimaan Uang Rp200 Juta Ketua DPRD Bekasi, Suap Atau Gratifikasi

Di lokasi tersebut sudah berdatangan pihak kepolisian, Hafidz langsung diinterogasi dan diyakinkan apakah ingin melihat jasad di dalam kantung jenazah tersebut.

Tanpa ragu, Hafidz langsung menjawab siap.

Dia bersama ketua RW setempat menyaksikan pembukaan kantong jenazah yang didalam merupakan jasad Angga.

Matanya tak kuasa menahan tangis saat pertama melihat kondisi putranya.

Bahkan Hafidz sempat tak percaya apakah yang dialaminya mimpi atau benar-benar kenyataan.

"Saya kondisi syok baru bangun tidur juga setengah sadar antara mimpi atau kenyataan," ucap Hafidz.  (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas