Cinta Sesama Jenis, Warga TPU Chober Tak Kaget Otak Pelaku Pembunuhan Adalah Perempuan
Dalang pelaku pembunuhan pria inisial VF yang terjadi di TPU Chober adalah sosok perempuan berinisial L.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sodikin, salah satu warga RT 13, RW 01 Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan tak kaget usai mendengar sosok dalang pelaku pembunuhan pria inisial VF yang terjadi di TPU Kober adalah sosok perempuan berinisial L alias Lelih Mawalih.
Sodikin sudah menduga jika LM bisa melakukan pembunuhan berencana yang sangat jahat dan sadis. Sodikin mengaku sebelumnya kerap melihat sosok L berkunjung ke kediaman Hilda, teman korban.
"Setiap hari, itu dua tahunan lalu. 2021 agak jarang, tahun ini juga jarang datang," ujarnya saat ditemui Warta Kota, Selasa (15/2/2022) di Pos Pemakaman Chober.
Dia mengatakan, L kerap datang pada siang hari. Meski sering berkunjung, namun L jarang bertegur sapa dengan warga.
Lama tak muncul batang hidungnya, lalu Kamis (10/2/2022) pagi lalu, Sodikin tersentak mendengar penemuan jasad pria di TPU Chober.
Penemuan jasad tersebut membuat nama Hilda turut ramai dibicarakan karena berstatus sebagai saksi dan teman korban.
Polisi tidak memerlukan waktu lama untuk mengusut kasus tersebut dan menemukan pelakunya.
Sehari setelah peristiwa tersebut, polisi berhasil meringkus dua pelaku pembunuhan inisial MYL dan DA.
Kedua pelaku ternyata orang suruhan L yang terbaru diketahui pernah menjalin hubungan kasih dengan Hilda.
Cinta Sesama Jenis
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan motif dari pembunuhan seorang koki muda bernama Vicky Firlana (VF) yang berusia 22 tahun.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di TPU Kober di Kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Chef Perempuan di TPU Kober, Dipicu Rasa Cemburu
Menurut Zulpan, ada tiga motif dalam peristiwa pembunuhan terhadap VF ini. Motif yang pertama yakni karena pelaku utama Lelih Mawalih (LM) diduga memiliki kelainan seksual.
L diketahui adalah seorang penyuka sesama jenis, lalu dia cemburu kepada korban VF yang menjalin hubungan asmara dengan wanita bernama Hilda Nurlangi (HN).
Zulpan mengungkapkan, sebelumnya LM dan HN telah memiliki hubungan spesial selama sembilan tahun.
Baca juga: Polisi Cokok Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Pembunuhan Pria di TPU Kober Ulujami
"Motivasi yang melatar belakangi kejahatan ini di antaranya adalah bahwa pelaku utama yaitu LM diduga memiliki kelainan seksual. Yang bersangkutan (LM) seorang lesbi. Kemudian cemburu kepada korban VF karena korban VF menjalin hubungan asmara atau berpacaran dengan saksi HN."
"Yang mana pelaku LM ini memiliki hubungan spesial atau khusus dengan saksi HN yang sudah berlangsung cukup lama, pengakuannya sembilan tahun."
"Sehingga dengan adanya hubungan asmara antara pacar daripada saudari LM ini sebagai pelaku utama yaitu saksi HN dengan korban ini menimbulkan kecemburuan dari pelaku utama," kata Zulpan dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (14/2/2022)
Kemudian motif yang kedua adalah karena LM merasa sakit hati dengan korban VF.
Korban VF ini sebelumnya meminjam motor pelaku LM, tapi motor tersebut dikembalikan dalam keadaan rusak dan tidak ada STNK.
Hal tersebut membuat LM menganggap korban VF ini tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Polisi Cokok Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Pembunuhan Pria di TPU Kober Ulujami
"Kemudian pelaku utama LM ini sakit hati dengan korban VF, jadi sebagai alasan yang kedua. Karena telah meminjam motornya kemudian setelah dikembalikan dalam keadaan rusak dan STNK tidak ada. Sehingga LM menganggap korban VF ini tidak bertanggung jawab," terang Zulpan.
Selanjutnya motif ketiganya adalah karena pelaku DR dan MYL mendapat imbalan atau pembayaran setelah membunuh korban VF dari pelaku utama yakni LM.
"Kemudian motif yang ketiga, pelaku DR dan MYL ini melakukan pembunuhan karena diberikan imbalan atau pembayaran oleh pelaku utama, yakni saudari LM," imbuh Zulpan.
Detik-detik Pembunuhan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pembunuhan koki muda bernama Vicky Firlana (22) diotaki seorang wanita penyuka sesama jenis bernama Lelih Mawalih (38).
Leli menyewa dua eksekutor atau pembunuh bayaran berinisial MYL (18) dan DR (22) karena dipicu rasa cemburu.
Pelaku sakit hati melihat korban dekat dengan kekasihnya Hilda Nurlangi (28).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membeberkan detik-detik kronologi Vicky Firlana.
Menurut Zulpan, sebelum mengeksekusi korban, Lelih terlebih dulu mempelajari kebiasaan korban yang sering berkunjung ke rumah Hilda Nurlangi.
Diketahui aksi pembunuhan terjadi sekira 100 meter dari rumah Hilda tepatnya di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Jasad korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping salah satu makam, Kamis (10/2/2022) pagi.
Sebelum mengeksekusi korban, Lelih bersama dua eksekutor bayaran menunggu tepat di gerbang masuk TPU Kober.
"Dia (Lelih) sudah tahu kebiasaannya, jadi pada saat korban melintas itu dari rumah pacarnya, mereka sudah nunggu," ujar Zulpan di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).
Lelih lebih dulu menjemput kedua eksekutor bayaran pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.
Eksekutor DR dijemput di kawasan Srengseng, Jakarta Barat. Sedangkan MYL dijemput di Cipondoh, Tangerang.
"Dijemput menggunakan mobil Terios warna hitam dengan nopol B 1932 VFQ milik saudari LM. Selanjutnya LM, DR dan MYL menuju TKP kurang lebih pukul 02.30 ini hendak menunggu korban atau saudara FF," kata Zulpan.
Sekitar pukul 03.30 WIB ketika Vicky pulang dari rumah Hilda, dua eksekutor itu langsung mencegat korban yang mengendarai sepeda motor.
MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher Vicky. Korban pun tewas di tempat. Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.
Laporan: Faryyanida Putwiliani/Anas Furqon Hakim