Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marak Aksi Tawuran di Ibu Kota hingga Penggeledahan Diduga Markas Gangster di Tangerang

Belakangan tawuran banyak terjadi, seperti di Cakung dan Ciracas, di Tangerang kontrakan diduga markas gangster digeledah warga.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Marak Aksi Tawuran di Ibu Kota hingga Penggeledahan Diduga Markas Gangster di Tangerang
istimewa
Ilustrasi tawuran 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tawuran belakangan kian marak terjadi di ibu kota.

Rata-rata para pelakunya ialah para pelajar hingga para remaja.

Dalam tiga hari terakhir, terjadi tawuran di Cakung dan Ciracas.

Warga pun dibuat resah dengan aksi tersebut.

Di Pancoran, polisi mengamankan 7 remaja yang diduga hendak tawuran,

Lanjut di Bantargebang, Bekasi, polisi mendapati dua remaja bawa celurit diduga hendak tawuran.

Bahkan di Tangerang sebuah kontrakan diduga sebagai maskas gangster hingga warga menggeledah dan menemukan senjata tajam.

Ilustrasi tawuran
Ilustrasi tawuran ()
Berita Rekomendasi

Mencekam Tawuran Pelajar di Cakung Tengah Hari, Senjata Tajam Makan Korban Luka

Tawuran dua kelompok pelajar yang saling serang menggunakan sejumlah senjata tajam terjadi di kawasan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang beredar tampak belasan remaja saling serang menggunakan senjata tajam di tengah jalan saat arus lalu lintas sedang ramai dilintasi pengendara.

Dwi, saksi mata mengatakan kejadian sebagaimana dalam video yang beredar terjadi pada Jumat (18/2/2022) siang dan mengakibatkan satu orang pelajar pelaku tawuran luka bacok.

"Ada sekitar dua orang yang diamankan warga, satunya itu luka bacok di pundak. Pas diamankan dia juga masih meringis kesakitan megang pundak," kata Dwi di Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Misteri Kematian Pasutri di Klapanunggal, Istri Tewas Bersimbah Darah, Suami Tewas di Sumur

Namun dia tidak mengetahui pasti apa yang terjadi saat itu. Usai diamankan warga kedua pelaku tawuran yang masih mengenakan seragam sekolah itu diserahkan ke pihak Polsek Cakung atau tidak.

Dia hanya memastikan bahwa saat kejadian sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa menghentikan laju kendaraan guna menghindari jadi sasaran amuk pelajar.

Suasana mencekam, para pelajar beradu senjata tajam sambil di di atas motor.

"Enggak tahu motifnya apa. Pokoknya tiba-tiba mereka naik motor lalu langsung saling serang saja pakai celurit segala macam. Memang disini beberapa kali pernah jadi lokasi tawuran," ujarnya.

Dwi berharap jajaran Polsek Cakung dan Polres Metro Jakarta Timur lekas mengidentifikasi para pelaku berdasar rekaman video yang beredar dan melakukan penangkapan.

Baca juga: Tawuran 2 Kelompok Pelajar di Jalan Cikarang-Cibarusah Bekasi Diduga Dipicu Rebutan Wilayah

Menurutnya bila dibiarkan tanpa diproses hukum pidana para pelajar tidak jera dan bakal kembali melakukan aksi serupa yang lebih buruk, termasuk mengakibatkan korban jiwa.

"Ditingkatkan lah patrolinya, jangan dibiarkan kalau sudah ada korban mati baru bertindak. Nanti kalau ada warga enggak tahu apa-apa jadi korban bagaimana, bahaya," tuturnya.

Tawuran Remaja Bersenjata Tajam Kembali Pecah di Ciracas

Tawuran dua kelompok remaja menggunakan senjata tajam hingga balok kayu kembali terjadi di Jalan Pengantin Ali, Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Nung (50), saksi mata mengatakan tawuran melibatkan belasan remaja yang diduga sudah merencanakan aksi tersebut terjadi pada Sabtu (19/2/2022) sekira pukul 03.30 WIB.

"Yang dari arah Jalan Pengantin Ali itu bawa senjata samurai panjang begitu. Mereka sempat masuk ke permukiman warga Jalan Tanah Merdeka X," kata Nung di Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022).

Diduga aksi ini merupakan serangan balasan atas tewasnya seorang remaja dalam tawuran di Jalan Raya Centex, Kelurahan Ciracas yang terjadi pada akhir tahun 2021 lalu.

Pasalnya, di permukiman warga Jalan Tanah Merdeka X, Kelurahan Rambutan sebelumnya tidak pernah terjadi tawuran atau target penyerangan dilakukan kelompok remaja.

"Kemungkinan balas dendam. Pas kejadian kemarin kelompok remaja yang datang dari arah Jalan Pengantin Ali itu ngomongnya juga kata-kata kasar. Untung enggak ada korban," ujarnya.

Baca juga: Pamit Mau ke Pasar, Diki Malah Tewas Dalam Tawuran, Luka Bacok di Punggung hingga Kehabisan Darah

Nung menuturkan tawuran baru berakhir saat satu kelompok terdesak karena kalah jumlah, dan mendengar suara letusan yang dikira tembakan gas air mata dilontarkan pihak kepolisian.

Menurutnya usai aksi tersebut jajaran Polsek Ciracas meningkatkan patroli malam di sepanjang Jalan Pengantin Ali guna mencegah kasus tawuran serupa kembali terjadi.

"Semalam untungnya enggak ada tawuran lagi, karena polisi yang patroli keliling di sekitar sini. Ya mudah-mudahan enggak ada tawuran lagi. Serem lihat remaja bawa samurai panjang begitu," tuturnya.

Sebagai informasi, pada Kamis (17/2/2022) dini hari juga terjadi tawuran dua kelompok remaja di Jalan PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Akibat tawuran melibatkan sekitar 50 remaja itu satu pemuda pengendara sepeda motor yang sedang melintas dan tidak terlibat aksi mengalami luka bacok bagian pipi, leher.

Kelompok Remaja Rajin Tawuran Pakai Senjata Tajam di Ciracas, Warga Resah: Takut Ada Korban.

Warga Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dibuat resah karena maraknya tawuran kelompok remaja yang saling serang menggunakan senjata tajam dalam beberapa waktu terakhir.

Nung (50), warga Kelurahan Rambutan, mengungkapkan, dalam satu pekan terakhir ini saja sudah terjadi dua kasus tawuran remaja di wilayah Kecamatan Ciracas.

Pertama kasus tawuran pada Kamis (17/2/2022) dini hari di Jalan Raya PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan yang mengakibatkan seorang pengendara motor terluka parah.

Kedua, tawuran terjadi pada Sabtu (19/2/2022) sekira pukul 03.30 WIB di Jalan Pengantin Ali, Kelurahan Ciracas, tepat di depan rumah Nung. Belasan remaja saling baku hantam saat itu.

"Resah pasti, takut ada korban. Untung pas ada tawuran dekat rumah saya enggak ada korban dan enggak ada rumah warga yang dirusak juga," kata Nung di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022).

Dia berharap jajaran Polres Metro Jakarta Timur lekas menangkap para pelaku tawuran guna memberikan efek jera dan meningkatkan patroli malam di lokasi rawan tawuran.

Dikhawatirkan bila timbul korban maka perseteruan dua kelompok remaja bakal berkepenjangan, pihak yang rekannya jadi korban dikhawatirkan melakukan serangan balas dendam.

"Kasus tawuran depan rumah kemarin juga sepertinya balas dendam. Karena akhir tahun 2021 pernah ada kasus tawuran yang korbannya meninggal. Mungkin sudah janjian mau tawuran," ujarnya.

Ilustrasi tawuran
Ilustrasi tawuran ()

Adam (46), warga Kecamatan Ciracas lain juga mengaku resah dengan aksi tawuran remaja dalam beberapa waktu terakhir karena para pelaku turut menyerang warga di sekitar lokasi.

Dia mencontohkan kasus tawuran yang melibatkan sekitar 50 remaja di Jalan Raya PKP merenggut satu korban luka, padahal korban hanya pengendara sepeda motor melintas di lokasi.

"Takutnya nyerang tukang dagang malam hari kan. Namanya remaja bawa senjata tajam kan nekat, enggak bisa diprediksi tindakan mereka. Merasanya sudah paling hebat saja," tutur Adam.

Warga Tangerang Temukan 3 Golok saat Gerebek Kontrakan Diduga Markas Gangster, 3 Anak Diamankan

Warga Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang menggerebek rumah kontrakan yang diduga markas gangster.

Penggerebekan tersebut dilakukan di Kelurahan Mekar Bakti, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Aksi penggerebekan ini pun ramai diperbincangkan di media sosial.

Terlebih saat digerebek, warga menemukan tiga senjata tajam jenis golok.

Kapolsek Panongan, Iptu Syamsul Bahri membenarkan penggerebekan yang dilakukan warga pada Jumat (18/2/2022) kemarin.

Baca juga: Puluhan Remaja Nekat Adang Truk demi Konten, Kocar Kacir saat Didatangi Kapolres Tangerang 

Kata dia, mereka bukan kelompok gangster, tapi hanya anak-anak yang usianya di bawah umur.

"Bukan gangster yang digerebek, tapi anak-anak yang kumpul-kumpul disatu kontrakan, sering main di sana," ujar Bahri, Minggu (20/2/2022).

"Cuma memang, karena mencurigakan akhirnya warga pun menggerebek kontrakan itu," sambungnya.

Saat digerebek, memang tiga anak yang diamankan.

Dari hasil pemeriksaan, mereka tidak didapati adanya riwayat tindakan kriminal.

"Mereka tidak ada jejak tindak kriminal, dan untuk sajam itu, diakui mereka adalah titipan dari temannya yang lain, yang berada di wilayah Cisoka," papar Bahri.

Baca juga: Setelah Brimob di Begal, di Tangerang Polisi Keserempet Peluru Maling Motor

Kendati demikian, polisi masih menelusuri maksud dan tujuan dari penyimpanan senjata tajam tersebut.

Anak-anak ini diketahui berasal dari beberapa wilayah.

Seperti Balaraja hingga Cisauk dan mereka datang ke Panongan secara berkelompok lalu.

Kemudian memutuskan tinggal di kontrakan tersebut.

"Mereka ini punya orang tua, tapi rata-rata sudah orang tua tunggal, mereka ke sini pun tidak punya tujuan yang jelas. Dalam dikontrakan itu, mereka tidak memiliki kegiatan yang jelas, hingga sebagai tindak lanjut, sementara kita amankan untuk nantinya diserahkan ke dinas sosial," pungkas Kapolsek.

Hendak Tawuran, Tujuh Remaja di Pancoran Diamankan Polisi

Polisi mengamankan tujuh remaja yang diduga hendak tawuran di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (20/2/2022) dini hari.

"Ada tujuh orang yang diamankan. Cuma didata aja," ujar Kanit Reskrim Polsek Pancoran, AKP Abdullah, saat dihubungi pada Minggu siang.

Diketahui, tujuh remaja tersebut diamankan di Lapangan Belalang, Jalan Rawajati Timur III, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Abdullah mengatakan pengamanan terhadap remaja itu berawal saat anggota kepolisian mendapati mereka tengah berkumpul.

"Pengakuan mereka sih nggak ada (mau tawuran). Cuman kumpul-kumpul aja sama teman-teman sekolah," tuturnya.

Guna mengantisipasi adanya tawuran, petugas akhirnya membawa tujuh remaja tersebut ke Polsek Pancoran.

"Cuman kan kita curiganya diduga gitu. Kami kan antisipasi, antisipasi kan perlu, jangan sampai ada kejadian, baru bertindak," kata Abdullah.

"Cegah-cegah aja, minimal kalau dia nggak tawuran, dia kumpul-kumpul nanti ada yang datang lewat serang dia gimana," tambahnya.

Ilustrasi tawuran antar pemuda
Ilustrasi tawuran antar pemuda ()

Lebih lanjut, Abdullah menuturkan bahwa pihaknya telah memulangkan tujuh remaja kepada orang tuanya.

Abdullah belum mengetahui secara pasti apakah mereka merupakan warga sekitar atau bukan.

"Iya (sudah dikembalikan ke rumah masing-masing). Nanti kita panggil buat surat pernyataan aja orangtuanya. Umur belasan tahun. Kira-kira SMP-SMA," ujarnya.

Polsek Bantargebang Dapati Dua Remaja Bawa Celurit saat Berkendara, Diduga Ingin Tawuran

Mengantisipasi maraknya kejahatan jalanan, Polsek Bantargebang, Kota Bekasi, menggelar operasi pada Sabtu (19/2) dini hari tadi.

Dari operasi itu polisi mengamankan dua orang remaja kedapatan membawa sajam.

Wakapolsek Bantargebang, AKP Ani Widayati membenarkan terkait dua orang remaja yang diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam saat tengah berkendara.

"Benar, kejadiannya saat kita tengah menggelar menggelar patroli cipta kondisi," kata AKP Ani Widayati, Sabtu (19/2/2022).

Diungkapkan Ani, peristiwa itu bermula ketika petugas kepolisian menggelar operasi di depan Mapolsek Bantargebang, saat itu petugas melihat dua remaja yang tengah mengendarai sepeda motor bernopol B 6418 FVE.

Karena petugas merasa curiga, polisi berusaha menghentikan kendaraan remaja itu. Namun remaja itu menghindari ketika petugas ingin memberhentikan. Merasa ada yang janggal petugas melakukan pengejaran. Namun, berhasil diamankan.

Saat dilakukan pemeriksaan petugas mendapati satu buat celurit yang disembunyikan diatas jok motor. Salah remaja itu menduduki celurit tersebut. Atas hal itulah, kedua remaja tersebut langsung digelandang ke Polsek Bantargebang.

"Saat dilakukan pengeledahan, petugas mene satu senjata tajam jenis celurit yang diduduki diatas jok motor," katanya.

Ilustrasi tawuran warga.
Ilustrasi tawuran warga. (Net)

Setelah diinterogasi, kedua remaja tersebut masing-masing berinisial IM (18) dan AS (19). Mereka masih berstatus pelajar SMA/sederajat. Mereka pun juga mengakui jika sajam tersebut merupakan miliknya, dan diakui jika sajam itu hanya untuk jaga-jaga.

Hingga saat ini kedua remaja tersebut masih dalam pemeriksaan anggota kepolisian Polsek Bantargebang untuk mengetahui apakah kedua remaja tersebut terlihat dalam aksi curat, curas maupun curanmor.

Oleh karena itu, pihaknya pun berencana akan melakukan operasi seperti ini secara rutin.

"Pelaku dan barang bukti kita amankan ke polsek untuk dilakukan penyelidikan. Untuk perkembangan kita akan sampaikan kembali nanti," ucapnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas