Tahu Tempe Beredar Lagi di Pasaran, Giliran Pedagang Daging Jabodetabek Rencana Mogok Jualan 5 Hari
Puskopti DKI memastikan tahu dan tempe beredar lagidi pasaran, tapi ada kenaikan harga, sementara itu pedagang daging berencana mogok 5 hari.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perajin tahu dan tempe sempat mogok produksi selama 3 hari.
Ini mengakibatkan tahu dan tempe hilang dari peredaran.
Lapak para penjual tahu dan tempe di pasar tutup.
Hari ini, Kamis (24/2/2022) tahu dan tempe kembali beredar di pasaran.
Di sisi lain, giliran pedagang daging sapi yang bakal mogok jualan selama 5 hari.
Tahu Tempe Bakal Ada Lagi di Pasar
Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan tahu dan tempe bakal segera beredar kembali di pasaran.
Hal ini diungkap Sekjen Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto kala audiensi dengan Fraksi PDIP DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Bahwa kita mau mogok di tanggal 21, 22, 23 itu gak ada barang yang beredar tempe tahu di pasaran, sampai sekarang memang ini hari terakhir. Besok mungkin udah ada lagi," katanya di lokasi, Rabu (23/2/2022).
Mogoknya perajin tahu tempe ini lantaran lonjakan bahan baku kedelai yang terjadi.
Di mana pada bulan Februari 2022 ini, harga kedelai impor mencapai Rp 11.300 perkilonya.
"Memperkenalkan bahwa mogoknya itu pertama supaya masyarakat tahu tempe itu memang bahan bakunya kedelai yang diimpor dari luar negeri. Dan, terakhir ini naiknya ini gak kira-kira," lanjutnya.
Ada Kenaikan Harga Tahu dan Tempe
Kendati begitu, ia memastikan bila harga tahu dan tempe dipasaran bakal mengalami kenaikan.