Ratusan Buruh akan Geruduk Kantor Kemendag Demo Tuntut Harga Migor Turun, Polisi Lakukan Pengamanan
Ratusan buruh dari berbagai aliansi bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh dari berbagai organisasi bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2022).
Polisi membenarkan soal aksi penyampaian pendapat oleh massa buruh di depan Kantor Kementerian Perdagangan.
Untuk itu, polisi menyiapkan pengamanan untuk mengawal aksi tersebut.
"Iya hari ini ada 200 orang yang demo di Kemendag," ucap Kasat Lantas Wilayah Jakarta Pusat Kompol Purwanta saat dihubungi, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Pemerintah Wajibkan Industri Pasok Minyak Goreng Curah, Pelaku Usaha yang Langgar Aturan Kena Sanksi
Untuk mengamankan arus lalu lintas di lokasi demonstrasi, Purwanta mengerahkan sebanyak 20 personel polisi lalu lintas.
Polantas akan mengatur arus kendaraan yang lalu-lalang di sekitar lokasi agar tak menimbulkan kepadatan.
"Ada 20 personel standby di lokasi demo. Kami amankan arus lalu lintas agar tak terjadi kepadatan," jelas Purwanta.
Purwanta juga mengatakan arus lalu lintas masih berjalan normal dan tidak terjadi kepadatan.
Selain itu, pihaknya akan memantau perkembangan di lokasi apakah perlu dilakukan penutupan arus lalin jika massa makin membludak.
"Belum ada penutupan untuk lalu lintas ya. Sementara pengalihan masih tentatif," ucap dia.
Hingga siang ini, massa buruh dilaporkan telah menuju kawasan Gambir. Menurut dia, kepolisian akan mengatur supaya massa tak menganggu pengguna jalan lain.
"Pantauan sudah beberapa ada yang mengarah ke Gambir. Kami arahkan parkir massa buruh di IRTI itu kan ada tanah kosong terus nanti massa parkir di dekat pintu masuk," tandas dia.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut massa demo akan berdemo untuk menuntut harga minyak goreng turun.
Massa tersebut berasal dari berbagai aliansi dan serikat buruh dan petani di Jabodetabek.
Adapun masa buruh itu membawa tiga tuntutan. Yaitu, turunkan harga minyak goreng, turunkan harga bahan pokok, dan ganti Menteri Perdagangan.