Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 3 Tahun di Muaragembong Gemar Santap Kertas, di Gunungkidul Ada Bocah Ketagihan Merokok

Tabiat aneh yang dilakukan2 bocah berusia 3 tahun bikin miris dan buat ibunya tak berdaya, mereka gemar makan kertas dan merokok.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Bocah 3 Tahun di Muaragembong Gemar Santap Kertas, di Gunungkidul Ada Bocah Ketagihan Merokok
TribunJakarata dan TribunJogya
Tabiat aneh yang dilakukan dua bocah usia 3 tahun ini sungguh bikin miris dan membuat ibunya menderita tak berdaya. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Dua bocah yang sama-sama berusia 3 tahun viral di media sosial.

Keduanya viral karena tabiat aneh masing-masing yang membuat ibundanya gundah.

Di Muaragembong Bekasi, ada bocah yang hobi menyantap kertas layaknya hidangan pencuci mulut.

Sementara di Gunungkidul DIY, ada bocah yang hobi merokok.

Baca juga: Tewas di Pelukan Kekasih, Ini yang Diucapkan Iska pada Sang Pacar Setelah Dibacok 2 OTK

Kebiasaan kedua bocah ini sungguh di luar batas kewajaran.

Yang lebih memprihatinkan, ibunda dari kedua bocah ini sudah tak bisa melarang tabiat anak mereka.

Berikut kisah dua bocah tersebut yang dirangkum Tribunnews.com:

Berita Rekomendasi

Bocah di Muaragembong Suka Makan Kertas Layaknya Pencuci Mulut

Seorang balita tiga tahun berinisial GI (3) asal Muaragembong, Kabupaten Bekasi memiliki kebiasaan makan yang aneh, yakni mengkonsumsi kertas.

GI bahkan menjadikan kertas sebagai pencuci mulut seusai mengkonsumsi makanan utama.

Video GI sedang asyik mengigit dan mengunyah kertas viral di media sosial.

Ia terlihat menggenggam secarik kertas berwarna putih dan menyatapnya dengan sangat lahap.

GI (3), bocah asal Kampung Bulak Sukadana, Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial lantaran memiliki kebiasaan yang tak lazim.
GI (3), bocah asal Kampung Bulak Sukadana, Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial lantaran memiliki kebiasaan yang tak lazim. (Istimewa/ tribunbekasi.com)

Dihubungi TribunJakarta, ibunda GI, Pipit (34) mengatakan, kebiasaan aneh putranya sudah dilakukan sejak ia berumur satu tahun dan berlanjut hingga saat ini.

"Umur 3 tahun (sekarang), tapi dia seneng makan kaya gitu dari umur 1 tahun," kata Pipit saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).

Intensitas GI memakan kertas tak ubahnya makan makanan pokok.

Setiap bangun tidur sesudah makan hingga jelang terlelap pasti ngemil beberapa lembar kertas.

"Kalau bangun tidur itu dia makan 3-4 lembar, nanti siang kalau dia mau minta lagi, nanti malam mau tidur dia juga minta," kata Pipit.

Baca juga: Sosok Iska, Karyawati yang Tewas Dibacok OTK: Baru Merantau ke Cikarang, Aktif di Media Sosial

Meski doyan makan kertas, GI tetap mengonsumsi makanan biasa seperti nasi dan cemilan pada umumnya.

"Makan mah makan nasi, jajan seperti anak-anak normal biasa, itu biasanya saya perhatiin, cuci mulut itu, habis makan pasti makannya kertas ujungnya," ucapnya.

Pernah Makan Kardus dan Sandal

Selain kertas, GI diketahui pernah memakan sejumlah barang seperti styrofoam, kardus hingga benda yang terbilang kotor, yakni sandal.

Namun, untuk saat ini GI lebih intens makan kertas ketimbang barang-barang tersebut.

bocah MG makan kertas
Balita berusia 3 tahun di Muaragembong, Kab Bekasi gemar makan kertas, kebiasaan ini sudah dilakukan sejak sekitar dua tahun.

Bocah 3 Tahun di Gunungkidul Hobi Merokok

Sementara itu, kisah tak kalah miris yakni dilakukan oleh DS, bocah berusia 3 tahun 4 bulan asal Ponjong, Gunungkidul yang hobi merokok.

Lisda (35), ibu DS pun tampak bingung dengan tingkah laku putranya tersebut.

Menurutnya, kebiasaan merokok DS bermula sekitar 3 bulan lalu.

"Awalnya dia munguti puntung-puntung rokok bekas di sekitar rumah karena bapaknya juga merokok," tuturnya saat ditemui di rumahnya dilansir dari Tribun Jogja pada Selasa (22/03/2022).

Menurut Lisda, puntung-puntung rokok bekas tersebut kemudian dicoba oleh DS dengan cara disulut dengan api lalu dihisap.

Lama kelamaan, aksi coba-coba itu berkembang menjadi kebiasaan hingga kini.

DS pun tak segan meminta rokok langsung pada orangtuanya.

Jika tidak dituruti, maka ia akan mengamuk.

"Ya kalau ditolak rokoknya, dia bakal banting-banting barang sampai jambak rambut saya juga," keluh Lisda.

bocah ngerokok gunungkidul 3
DS (kiri) balita di Gunungkidul yang kecanduan merokok saat ditemui pada Selasa (22/3/2022) bersama ibunya.

Ibunda sama-sama Tak Kuasa Melarang

Lantaran sang anak akan mengamuk bila tabiat anehnya itu tak diberikan, kedua ibunda mereka sama-sama tak kuasa melarang permintaan sang anak.

Kedua ibu bahkan sama-sama terpaksa menyediakan asupan aneh kedua anaknya.

Untuk kasus bocah makan kertas di Bekasi, sang ibu bahkan membelikan buku khusus untuk disantap putranya.

"Kalau sekarang ini yang rutin banget, kalau makan sendal itu sekarang enggak mau, karena sendalnya jelek-jelek gitu."

"Biasanya dia kalau konsumsi itu yang bagus-bagus, yang bersih gitu," ujar ibu GI.

Baca juga: Didesak Serius Usut Dugaan Korupsi Formula E hingga Ada Aksi Teatrikal Tuyul Keliaran di KPK

GI selalu memilih kertas yang masih baru, untuk kertas bekas yang terdapat tinta tulisan tidak akan disantap bocah berusia tiga tahun ini.

Pipit bukannya diam saja melihat kebiasaan aneh putranya.

Sewaktu-waktu dia pernah melarang GI mengonsumsi kertas.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama lantaran orangtua tak tahan dengan tangis GI ketika keinginannya tak dipenuhi.

"Harus dia (dipenuhi permintaannya), kalau kita ngga kasih (atau) kita ambil, saya itu enggak tahan sama tangisnya."

"Bocahnya enggak ngerti, jadi saya enggak bisa nolak," ucapnya.

bocah 3 tahun makan kertas dan merokok 2
Tabiat aneh yang dilakukan dua bocah usia 3 tahun ini sungguh bikin miris dan membuat ibunya menderita tak berdaya.

Hal sama dilakukan oleh Lisda yang mengaku tak kuasa untuk melarang tabiat anehnya yang suka merokok.

Pasalnya DS sudah berani untuk meminta rokok pada orang lain yang melintas di depan rumahnya.

Bahkan ia terpaksa membelikan rokok hanya agar putranya tersebut berhenti mengamuk.

Ia pun kerap bertengkar dengan Dwi (36), suaminya.

Sebab ayah dari DS ini punya kebiasaan merokok dan kerap melakukan aktivitasnya di rumah saat ada DS.

"Saya sudah minta suami supaya tidak merokok di rumah, agar anaknya tidak ikut-ikutan," kata ibu rumah tangga ini.

Harapan sang ibu

Selama gemar menyantap kertas, sendal dan barang-barang lainnya, GI sejauh ini tidak merasakan keluhan apapun dari segi percernaan.

Meski begitu, Pipit sebagai orangtua ingin putranya mengonsumsi makan makanan normal laiknya balita atau orang pada umumnya.

"Alhamdulillah enggak ada (penyakit), baik-baik saja, saya sih inginnya biar normal seperti anak anak lain," tuturnya.

Baca juga: Bocah Berusia 3 Tahun di Gunungkidul Kecanduan Rokok, Mengamuk Kalau Tak Diberi

Sementara itu, Lisda tak hilang akal untuk menghentikan tabiat aneh putranya itu.

Ia kini memasukkan DS ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengalihkan perhatiannya, atau hingga "mengurungnya" di dalam rumah agar tidak digoda rokok oleh warga yang melintas.

Ia pun kini menyimpan kekhawatiran akan kondisi putranya tersebut.

DS sempat dibawa ke "orang pintar" dengan tujuan menghilangkan kebiasaannya itu namun upaya tersebut tidak berhasil.

"Saya khawatir nanti paru-parunya kena karena merokok terus," kata Lisda.

Kabar tentang balita hobi merokok ini pun sampai ke telinga Asty Wijayanti, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Gunungkidul.

Ia menyatakan akan segera mengambil tindakan.

Adapun tindakan yang diambil berupa pendampingan.

Saat ini, upaya pendekatan ke keluarga DS juga dilakukan oleh Bidang Perlindungan Anak Dinsos-PPPA Gunungkidul bersama Puskesmas Ponjong.

"Nanti akan kami sampaikan hasilnya seperti apa, yang jelas kami siap berikan pendampingan," ujar Asty. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunJogya.com/TribunBekasi.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas