Sembunyi di Garut, Tukang Siomay DPO Kasus Rudapaksa di Jagakarsa Sempat Kerja Buat Kandang Ayam
Lolos dari kejaran Polisi, tukang siomay DPO kasus rudapaksa di jagakarsa disembunyikan istri di Garut, disana sempat dipekerjakan buat kandang ayam.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang siomay bernama Kusni alias Tebet yang merudapaksa gadis berinisial ZF (6) di Jagakarsa, Jakarta Selatan hingga kini masih berkeliaran.
Posisi terakhir Kusni diketahui sempat bersembunyi di Garut, Jawa Barat.
Pelariannya ke Garut dibantu oleh sang istri.
Disana Kusni sembunyi di rumah kakak kandungnya.
Dia bahkan sempat bekerja membuat kandang ayam.
Kini polisi terus memburu Kusni yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
Kusni diminta segera menyerahkan diri.
Tukang Siomay Pelaku Rudapaksa Bocah di Jagakarsa Masih Buron, Terdeteksi Sempat Kabur ke Garut
Tukang siomay bernama Kusni alias Tebet yang merudapaksa gadis berinisial ZF (6) di Jagakarsa, Jakarta Selatan diketahui sempat bersembunyi di Garut, Jawa Barat.
Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sudah menyambangi tempat persembunyian Kusni di Garut.
Namun, Kusni lebih dulu melarikan diri dan keberadaannya belum diketahui hingga saat ini.
"Kasus tukang siomay itu sedang kita kembangkan lagi. Kita sudah melakukan lidik (penyelidikan) sampai ke Garut," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Ridwan Soplanit saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3/2022).
Tukang Siomay Sembunyi di Rumah Kakak Kandungnya
Ridwan mengungkapkan, lokasi persembunyian Kusni di Garut merupakan rumah kakak kandung pelaku.
Untuk itu, dalam waktu dekat polisi akan memanggil kakak kandung Kusni.
"Di Garut dia (Kusni) lari ke tempat kakak kandungnya, berlindung di sana. Dalam beberapa hari ini kita akan panggil kakak kandungnya," ujar Ridwan.
Baca juga: Sepak Terjang Eksekutor yang 4 Kali Tusuk Iska Pakai Celurit: Terlibat Tawuran Maut, Begal,Residivis
Baca juga: Prediksi Gubernur Anies soal Ramadan Tahun Ini hingga Pasar Tanah Abang Mulai Diserbu Warga
Baca juga: Pedagang Siomay di Jakarta Timur Dibegal Sekelompok Remaja: Tas Berisi Uang Dirampas
Kusni Si Tukang Siomay Masuk DPO
Nama Kusni telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.
Pelaku pemerkosaan itu pun diminta untuk segera menyerahkan diri.
"Kami imbau kepada Kusni alias Tebet untuk bisa segera kooperatif, menyerahkan diri ke kepolisian, karena kalau pun kamu menghindar dari kepolisian, kami akan tetap mencari," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nunu Suparmi, Rabu (16/3/2022).
Ia juga berharap peran serta masyarakat untuk segera melaporkan ke kantor polisi terdekat jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku.
"Kalau pun masyarakat menemukan orang tersebut, bisa langsung menghubungi kepolisian terdekat," ujar Nunu.
Baca juga: Sosok Letda Marinir Mohammad Iqbal Danpos TNI AL Asal Konawe yang Gugur di Papua Karena Diserang KKB
Baca juga: Pratu Wilson Gugur di Papua, Adik Bungsu Mimpi Aneh, Ayah Kenang Perjuangan Putranya saat Masuk TNI
Pelaku tercatat bertempat tinggal di Kp Pisang Batu, RT 01/RW 04, Kelurahan Kertamukti, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Kusni memiliki ciri-ciri rambut lurus, berwajah oval, kulit sawo matang, dan tinggi 165 sentimeter. Pelaku berusia 38 tahun.
Laporan kasus ini terdaftar dengan nomor LP/B/183/I/2022/RJS tanggal 24 Januari 2022.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.
"Orangtua korban sudah melapor ke Polres," kata Budhi saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).
Baca juga: Jadi Buronan Polisi, Ini Ciri-ciri Tukang Siomay Pelaku Rudapaksa Bocah di Jagakarsa
Baca juga: Rudapaksa yang Diduga Dilakukan Tukang Siomay Berdampak Buruk Pada Psikis Korban
Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menambahkan, penyidik tengah menindaklanjuti laporan ayah korban.
"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh penyidik kami," ujar dia.
Aksi bejat Kusni terungkap setelah korban, mengadu ke ayahnya melalui telepon pada Jumat (21/1/2022).
MBR mengatakan anaknya lebih dulu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada salah satu tetangga.
"Awalnya (korban) cerita ke tetangga, karena mungkin dia takut saya berantem sama si pelaku ini," kata MBR.
Baca juga: Bocah 6 Tahun di Jaksel Dirudapaksa Penjual Siomay, Aksi Terbongkar saat Korban Kesakitan saat Pipis
Kepada sang ayah, ZF mengaku mengalami kekerasan seksual akibat perbuatan keji yang dilakukan pelaku K.
Selain itu, korban juga mengeluh sakit di kemaluannya ketika buang air kecil.
Mendengar pengakuan ZF, MBR pun membawa anaknya ke rumah sakit guna melakukan visum.
"Kemarin divisum belum ada hasilnya, tapi dokternya bilang ada lecet," ujar dia.
Kabur ke Garut, Tukang Siomay Pelaku Rudapaksa Gadis 6 Tahun di Jagakarsa Disembunyikan Istri
Polisi kecewa dengan tindakan istri Kusni alias Tebet, tukang siomay pelaku pemerkosaan terhadap gadis berinisial ZF (6) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, istri Kusni diduga telah menyembunyikan keberadaan pelaku.
Sang istri diketahui mengajak Kusni bersembunyi di Garut, Jawa Barat.
"Istrinya sempat mengajak dia (Kusni) ke rumah kakak kandungnya, tapi dalam status buron," kata Ridwan saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3/2022) malam.
"Dia sempat dipekerjakan untuk pengerjaan kandang ayam, nah itu yang kita sangat kecewa," tambahnya.
Padahal, lanjut Ridwan, istri Kusni dalam pemeriksaan awal mengaku tidak mengetahui keberadaan pelaku.
"Istrinya juga menyampaikan sempat ada cekcok rumah tangga. Jadi dia enggai ngurusin. Tapi ternyata keterangan kemarin tim lapangan di Garut maupun Bekasi rumah dia, ternyata istri ikut menyembunyikan," ujar dia.
Polisi Bakal Jemput Bola Datangi Orangtua Korban Rudapaksa Tukang Siomay
Polisi menyebut orangtua gadis berinisial ZF (6), korban rudapaksa di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kurang kooperatif.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, pihaknya sudah empat kali memanggil orangtua korban untuk diperiksa sebagai saksi.
Namun, orangtua korban tidak pernah memenuhi panggilan penyidik kepolisian.
"Sekitar tiga sampai empat kali kita melakukan pemanggilan (orangtua korban). Dari Kak Seto sendiri turun tangan. Memang agak kurang kooperatif ya," kata Ridwan saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3/2022) malam.
Baca juga: Mbah Mijan Ikut Berduka Atas Kepergian Iska, Ancam Pelaku Pembacokan Segera Serahkan Diri
Baca juga: Sosok Iska, Karyawati yang Tewas Dibacok OTK: Baru Merantau ke Cikarang, Aktif di Media Sosial
Menurut Ridwan, orangtua korban menyampaikan berbagai alasan terkait ketidakhadiran saat hendak diperiksa polisi.
"Kemudian pelaku sudah melarikan diri duluan, baru (orangtua korban) melaporkan kejadian tersebut," ujar dia.
Namun demikian, polisi bakal melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi kediaman orangtua korban.
"Kita jemput bola, kita beberapa kali ke tempat korban sendiri, memang kesulitannya seperti itu," tutur Ridwan. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.