Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diterima 6 Universitas di Belanda dan Kanada, Kamila Siswi MAN 4 Jakarta: Saya Suka Tantangan

Kamila Aisya Farisaputri, siswi MAN 4 Jakarta, diterima di enam universitas di Belanda dan Kanada.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Diterima 6 Universitas di Belanda dan Kanada, Kamila Siswi MAN 4 Jakarta: Saya Suka Tantangan
kemenag.go.id
Kamila Aisya Farisaputri, siswi MAN 4 Jakarta, diterima di enam universitas di Belanda dan Kanada. 

TRIBUNNEWS.COM - Kamila Aisya Farisaputri adalah sosok yang luar biasa.

Bagaimana tidak, siswi dari MAN 4 Jakarta ini diterima di enam unversitas yang berada di luar negeri, di mana masing-masing berada di Belanda dan Kanada.

Adapun daftar universitas yang menerima Kamila adalah sebagai berikut:

Belanda

- University of Groningen - Media Studies

- Erasmus University, Rotterdam - International Bachelor Communication and Media

Baca juga: Momen Remaja 18 Tahun Jadi Wali Nikah Kakaknya, sang Ayah Sudah Meninggal sejak Lama

Baca juga: Aksi Beli Takjil Dengan Cara Mancing Dari Atas Jalan Tol Jakarta Timur Viral, Penjual Ungkap Kodenya

Kanada

BERITA REKOMENDASI

- University of Toronto - Communication, Culture, Information and Technology

- University of Waterloo - Global Business and Digital Arts

- Carleton University - Media Production and Design

- Western University - Media, Information dan Technoculture.

Tribunnews.com pun berkesempatan mewawancarai Kamila melalui WhatsApp pada Kamis (14/4/2022), untuk mengulik kisah dirinya yang dapat diterima di enam universitas di luar negeri.


Mengaku Hobi Tidur di Kelas, Sempat Peroleh Nilai Jelek

Kamila, Siswi MAN 4 Jakarta
Kamila, siswi dari MAN 4 Jakarta yang berhasil diterima di enam universitas luar negeri. Ia mengaku memiliki hobi tidur di kelas. (Dok. Pribadi Kamila)

Dalam kesempatan wawancara, Kamila mengaku hobi tidur di kelas.

Namun, Kamila mengatakan terdapat alasan di balik hobi tersebut.

Siswi yang menyukai mata pelajaran matematika ini mengaku dirinya sering pulang malam saat berada di kelas 10 karena sempat menjadi anggota OSIS.

Baca juga: Viral Deretan Keinginan Wirda Mansur Disebut Halu List, Ingin Beli 100 Jet Pribadi

Baca juga: Sebelum Salat Tarawih, Jemaah Masjid Ini Nyanyikan Lagu Indonesia Raya, Videonya Viral di Medsos

“Masa SMA saya kepotong sama corona jadi saya offlinenya (bersekolah) cuma pas kelas 10 sama di masa akhir kelas 12.”

“Pas awal kelas 10 saya ikut organisasi OSIS dan saya cinta banget sama OSIS. Di OSIS saya biasanya pulang malem, malemnya di rumah begadang lagi, alhasil waktu saya tidur di kelas.”

“Ini salah saya karena dulu masih ga bisa time management (mengatur waktu),” kata Kamila.

Kebiasaan begadang yang dimilikinya mengakibatkan Kamila pun memperoleh nilai yang jelek.

Alhasil, ia pun memutuskan untuk keluar dari OSIS, meski setengah hati.

“Pas kelas 10, nilai saya jeblok karena saya gak pandai time management, akhirnya kelas 11 saya dengan sedih hati keluar dari OSIS,” tuturnya.

Namun, kebiasaannya tidur di kelas tidak hilang meskipun ia sudah memutuskan keluar dari OSIS.

“Saya tetap tidur sih kalau kelas online, hehe,” kelakarnya.

Hanya saja, Kamila juga mengaku pembelajaran online yang diterapkan selama pandemi Covid-19 menurunkan motivasi belajarnya.

“Motivasi belajarnya menurun banget, saya yakin hampir semua siswa ngerasa gini,” ujarnya.

Baca juga: VIRAL Pria Buat Karya Upcycle, Akui Butuh Waktu 8 Jam Lebih untuk Daur Ulang Paperbag Jadi Tas Mewah

Baca juga: VIRAL Driver Ojol Nyasar ke Pemakaman saat Antar Pesanan Pelanggan: Berasa Uji Nyali

Sehingga untuk menebus hobi tidurnya saat pembelajaran berlangsung, Kamila mengungkapkan dirinya belajar kembali di sore hingga malam hari.

“Akhirnya buat bales jam-jam saya tidur di kelas, saya tekadin buat belajar materi yang ketinggalan sendiri.”

“Jadi dulu saya bakal ngerangkum materi-materi di buku dari sore hari sampai malam,” kata Kamila.

Waktu Persiapan yang Sempit

Mengenai persiapan yang diperlukan, Kamila mengaku berfokus kepada nilai dari kelas 10 hingga 12 serta curriculum vitae (CV).

Dia pun sempat mengikuti berbagai organisasi hingga perlombaan, seperti pidato bahasa Inggris hingga pengolahan aplikasi.

Menurut pengakuan Kamila, semuanya tersebut ditempuhnya ketika menginjak kelas 12.

“Mungkin yang saya bisa share yang paling harus dipersiapkan yaitu nilai dan CV berupa organisasi, pengalaman leadership, dan lomba-lomba.”

“Ketika saya bertekad mau kuliah di luar negeri, kelas 12 jadi waktu saya cukup sempit untuk mempersiapkan itu.”

“Untuk nilai, saya upaya untuk maksimalkan nilai saya di semester yang tersisa,” ujarnya.

Baca juga: Video Azan Viral, Ari Lesmana: Beban Berat Ya

Baca juga: Viral Harimau Kelilingi Rumah Penduduk di Bengkalis Riau, Sebelumnya Sudah Ada Warga yang Dimangsa

Alasan Kuliah ke Luar Negeri: Mau Banggakan Orang Tua dan Cari Tantangan

Ketika ditanya alasan mendaftar ke universitas di luar negeri, Kamila mengaku ingin membanggakan kedua orang tuanya dan mencari tantangan.

“Alasan utamanya karena saya mau banggain orang tua saya. Layaknya anak dan orang tua yang lain, hubungan saya dan mereka ada banyak lika-liku. Jadi ini cara saya untuk berterima kasih dengan mereka.”

“Dan saya juga sangat suka dengan tantangan. Saya lihat kuliah di luar negeri sebagai tantangan,” ujarnya.

Di sisi lain, Kamila pun masih berusaha untuk mencari beasiswa untuk biaya kuliahnya ketika telah memilih universitas yang ingin dia masuki.

Namun, katanya, ketika memang tidak memperoleh beasiswa maka dirinya akan bekerja paruh waktu untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya.

“Kalau saya tidak dapat beasiswa, saya rencana sekalian cari part time job untuk membantu orang tua saya membayar biaya kuliah dan living cost (biaya hidup) saya,” jelas Kamila.

Cita-Cita dan Harapan Kamila

Di akhir wawancara, Kamila menyebut dirinya bercita-cita ingin mendirikan start-up karena menurutnya masa depan sangat membutuhkan teknologi dan sangat diperlukan untuk membangun Indonesia.

“Aku look up (mengagumi) banget sama start-up di Indonesia. Aku rasa ke depannya bakal serba teknologi dan kita bisa manfaatin teknologi buat nyelesaiin banyak masalah juga di dalam negeri kita,” ungkapnya.

Kamila juga mengungkapkan, teknologi adalah jawaban bagi banyak isu yang terjadi di Indonesia.

In most cases (dalam banyak kasus), teknologi lah yang menjadi jawaban atas opportunity (kesempatan) ini seperti Go-Jek, Ruang Guru, Tokopedia, dan lain-lain,” ujarnya.

Kemudian ketika ditanya nasihat bagi siswa-siswi Indonesia agar seperti dirinya, Kamila mengatakan agar tetap menjadi diri sendiri dan dapat mengenali potensi diri.

Sehingga, ujarnya, dapat menjadi apa yang diinginkan atau dicita-citakan.

“Jangan coba jadi seperti orang lain, cukup jadi diri kalian aja, namun versi yang terbaik. Tapi, coba kenalin lagi diri kalian lebih dalem.”

“Pakai itu sebagai motivasi kalian buat jadi versi terbaik diri kalian sendiri. Tetap tekuni hobi kalian sembari kalian berjuang,” pesan Kamila.

“Kalau di kasus saya, hobi saya tidur,” kelakarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Berita Viral

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas