Kisah Lasmina Mampu Sekolahkan Anak Berkat Menjahit
Bertepatan hari Kartini ini, dia berpesan agar anak muda, khusunya perempuan harus memiliki semangat.
Editor: Adi Suhendi
![Kisah Lasmina Mampu Sekolahkan Anak Berkat Menjahit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lasmina-30-seorang-penjahit-pinggir-jalan-di-pasar-lenteng-agung.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panasnya matahari begitu terasa di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/2022).
Namun, hal itu tak menyurutkan semangat seorang wanita mengais rezeki dengan menggunakan gerobak sepeda.
Dia lah Lasmia, seorang wanita berusia 30 tahun yang sehari-hari menjajakan jasa vermak baju dan celana.
"Selamat siang, mas," katanya disela-sela kesibukannya menjahit kepada Tribunnews.com.
Wanita asal Medan, Sumatera Utara itu merupakan penjahit keliling di Pasar Lenteng Agung.
Dia tinggal bersama suami dan tiga anaknya di kawasan Lenteng Agung.
Menjahit adalah pekerjaan hari-hari Lasmina bersama suaminya.
Baca juga: Hari Kartini, Pemberdayaan Perempuan Harus Terus Digaungkan
Ketiga anak Lasmina kini sedang menempuh pendidikannya masing-masing.
Ia bahkan mampu menyekolahkan anak-anaknya berkat keahliannya menjahit.
Sembari melayani pengunjung yang menggunakan jasanya, Lasmina pun menceritakan kisah awalnya menjadi tukang jahit.
Awalnya, dia tak berpikir sama sekali bakal menjadi tukang jahit.
Lasmina dulunya ingin jadi dokter, namun orangtua tak sanggup membiayai.
"Dulunya ingin jadi dokter, mas. Tapi malah tukang jahit," ujar Lasmina lalu tertawa.